Sumenep, Eksklusif.co.id – Gerakan Mahasiswa Extra Parlemen (GEMPAR) gelar aksi demonstrasi di kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (22/2/2022).
Aksi ini menagih 8 program janji politik Bupati dan Wakil Bupati Sumenep Fauzi-Eva setahun kepemimpinannya dinilai masih jauh dari keinginan masyarakat dan tidak berjalan maksimal.
“Beberapa program yang berjalan masih menjadi tanda tanya besar, dan malah menimbulkan opini liar dilingkungan masyarakat” kata Korlap GEMPAR Mohammad Nor.
Menurutnya, aksi unjuk kecewa tersebut sebagai upaya agar Bupati dan Wakil Bupati Sumenep lebih serius dalam menjalankan programnya.
Program mencetak Wirausaha Santri yang jumlah anggarannya tidak sedikit menjadi tanda tanya besar mahasiswa, sebab output dari program tersebut tidak jelas.
“Apakah anggarannya hanya sebatas untuk pelatihan dan seminar atau bagaimana?, Ini masih menjadi tanda tanya besar, kok bisa pelatihan pelaksanaannya di hotel?, Lagi-lagi kami bertanya” sontak Nor.
Sisi lain, program insentif guru ngaji menjadi sorotan, dan program itu kini menjadi gunjingan publik karena ada sebagian yang ditarik akibat beberapa persoalan.
“Ini (program insentif guru ngaji, red) menjadi opini liar di masyarakat. Maka Bupati harus segera menyikapi hal ini, benar adanya atau bagaimana” tegasnya.
Berikut 8 program prioritas janji politik Bupati dan Wakil Bupati Sumenep:
1. Penguatan kompetensi, peningkatan kesejahteraan guru sekolah, guru ngaji, dan guru madrasah diniyah serta dukungan program beasiswa.
2. Peningkatan kualitas standar pelayanan dan pembangunan kesehatan dasar.
3. Mencetak wirausaha santri dari kalangan muda di era industri 4.0.
4. Pengembangan ekonomi kawasan dan percepatan ekonomi berbasis desa tematik.
5. Mewujudkan kawasan wisata Madura (visit Madura) dan pengembangan ekonomi kreatif.
6. Tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional (smart city).
7. Peningkatan penanganan masalah sosial dengan semangat gotong royong.
8. Meningkatan infrastruktur dan moda transportasi kepulauan. (Sen/red)