Karawang, eksklusif.co.id – Sistem menejemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) merupakan bagian dari sistem menejemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Melalui peraturan pemerintah no 50 tahun 2012 yang menetapkan penerapan SMK3 secara keseluruhan, sebagai kebijakan pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh setiap perusahaan dalam rangka upaya menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Namun peraturan pemerintah no 50 tahun 2012 tersebut diduga telah diabaikan oleh pihak CV Sarana Sukses sebagai penyedia jasa dan pemenang tender yang mengerjakan proyek konstruksi pembangunan Gudang Beku dengan no SP. 523/1640/Lantai.GB/DSP/2023 bersumber dana APBD tahun 2023 senilai Rp 447.610.000,- selama waktu 60 hari kalender : dimulai dari 14 agustus s/d 12 oktober 2023 lokasi tanah milik Dinas Perikanan di Desa Cicinde Selatan Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Pasalnya para pekerja diproyek konstruksi pembangunan gudang beku tersebut terpantau selasa 12/09/2023 dari sekian banyak para pekerja tak seorangpun yang memakai (APD) alat pelindung diri, seperti helm alat pelindung kepala masker alat pelindung pernapasan dll.
Salah seorang pekerja saat dikonfirmasi dan ditanya oleh awak media, menjawab.
Kang kenapa tidak memakai alat pelindung diri bekerjanya ?….
Berapa dolak takaran pasirnya dalam satu sak semen ?
Pekerja yang enggan disebutkan namanya menjawab memakai bahasa sunda.
“Alat pelindung dirina teaya, teudi pasihan, lah tibang digawe kos kieu pak. “jawabnya
Teu nganggo ukuran dolak pak. “jawabnya
Kalau diartikan dalam bahasa indonesia.
“Alat pelindung dirinya tidak ada, tidak dikasih, biarlah cuma kerja begini pak. “jawabnya
“Tidak memakai ukuran dolak pak. “jawabnya.
Saat ditanya kwalitas bagus atau tidak kalau olahan adukan pasir dan semen tidak memakai takaran ?…
Kuli hanya diam tidak menjawab.
Sampai berita ini diterbitkan pemborong proyek dari CV Sarana Sukses belum bisa ditemui dan dikonfirmasi untuk klarifikasi.(Yanto/it)