Sidoarjo, eksklusif.co.id – Apresiasi terhadap anugerah Pahlawan Nasional yang diberikan Presiden RI Prabowo Subianto kepada Presiden RI ke-2, H. M. Soeharto, terus mengalir. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Intelligence and National Security Studies (INSS) 2025, sebanyak 84,25 persen masyarakat menilai Soeharto layak menerima gelar tersebut atas jasanya dalam pembangunan ekonomi dan menjaga stabilitas nasional selama 32 tahun.
Presiden Soeharto juga dikenang sebagai peletak dasar program Swasembada Pangan Nasional, yang menjadi tonggak penting dalam ketahanan pangan Indonesia.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Sidoarjo, M. Nizar, menyambut positif penganugerahan gelar tersebut. Ia menilai, Soeharto memang layak dihormati sebagai Bapak Pembangunan yang berjasa besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional dan memperkuat fondasi swasembada pangan.
“Kami menilai penganugerahan Pahlawan Nasional kepada Pak Soeharto itu berdasarkan sejarah panjang bangsa ini secara utuh, tanpa bias politik masa lalu. Presiden Prabowo menilai dengan kepala dingin dan perspektif yang objektif,” ujar Nizar.
Menurutnya, kepemimpinan Soeharto tidak bisa dilepaskan dari konteks geopolitik yang penuh ancaman pada masa itu, di mana Indonesia baru keluar dari konflik ideologi dan menghadapi risiko disintegrasi bangsa.
“Publik masih menilai jasa terbesar Pak Soeharto ada di sektor pertanian, terutama keberhasilan menjaga swasembada beras nasional serta stabilitas politik dan ekonomi,” imbuhnya.
Nizar menegaskan, pemberian gelar pahlawan nasional kepada para mantan presiden merupakan bentuk penghormatan negara kepada para pemimpin bangsa.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pendahulunya. Ini bukan soal menutup mata terhadap kekurangan, tapi menempatkan sejarah secara adil dan utuh,” tegas politisi senior asal Kecamatan Krian ini.
Ia juga mengajak kader Partai Golkar dan masyarakat untuk meneladani nilai-nilai kehidupan Soeharto, termasuk falsafah Jawa yang sarat makna.
“Prinsip seperti ojo dumeh (jangan sombong) dan ojo gumunan (jangan mudah kagum) masih relevan untuk kehidupan saat ini,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo, Dian Felani, turut menyampaikan pandangan serupa. Ia menyebut Soeharto sebagai inspirator pembangunan ekonomi dan pelopor Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
“Banyak kebijakan Soeharto berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat. Termasuk dalam membesarkan Partai Golkar yang lahir di masa kepemimpinannya,” ujarnya.
Diketahui, selain Soeharto, terdapat sembilan tokoh lain yang juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025, yaitu:
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Muhammad Syaikhona Kholil, Marsinah, Mochtar Kusumaatmaja, Hajjah Rahma El Yunusiyyah, Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Sultan Muhammad Salahuddin, Tuan Rondahaim Saragih, dan Zainal Abidin Syah.
“Nilai-nilai kepemimpinan Pak Soeharto seperti pembangunan berkelanjutan, disiplin, nasionalisme, serta prinsip mikul dhuwur mendem jero tetap relevan untuk generasi sekarang,” pungkas Nizar.
Ali












