YOGYAKARTA, Eksklusif.co.id — 23 Desember 2025
Bagi Reyhan Nafi Bayhaqi, siswa SMP Negeri 2 Sumberrejo, Kejuaraan Indonesia Super Fight (ISF) 3 di Stadion Among Raga, Yogyakarta, bukan sekadar turnamen. Ini adalah titik awal langkahnya di panggung nasional — sebuah fase baru setelah sebelumnya lebih sering tampil dan berprestasi di level Popkab dan Kejurprov.
ISF 3 menjadi debut Reyhan di kejuaraan nasional, dengan atmosfer, tekanan, dan tuntutan yang jauh lebih tinggi. Sistem pertandingan yang ketat, pengelolaan berat badan, jadwal tanding yang padat, serta kualitas lawan dari berbagai daerah menuntut disiplin dan effort yang lebih besar dari biasanya.
“Di Kejurnas ini semuanya terasa berbeda. Lebih ketat, lebih disiplin, dan lebih menuntut secara mental maupun fisik,” ujar Reyhan.
Meski belum berhasil meraih medali emas, Reyhan menegaskan bahwa hasil tersebut tidak mematahkan semangatnya. Justru sebaliknya, pengalaman ini menjadi cermin untuk memperbaiki diri.
“Saya minta maaf karena belum bisa juara satu. Tapi ini bukan akhir. Saya jadi tahu apa saja kekurangan saya. Ke depan saya akan latihan lebih keras, lebih disiplin, dan lebih fokus supaya bisa lebih siap di event berikutnya,” ungkapnya penuh optimisme.
Reyhan juga menegaskan komitmennya untuk semakin patuh terhadap arahan pelatih sebagai bagian dari proses menjadi atlet yang lebih matang.
“Saya akan lebih serius mengikuti instruksi coach, baik dari Sabum Dian maupun Sabum Andika, supaya bisa berkembang jadi atlet yang lebih profesional,” tambahnya.
Bagi tim pelatih CHAMPS Taekwondo Club Bojonegoro, debut Reyhan di ISF 3 adalah proses penting dalam pembentukan karakter atlet. Bukan hanya soal hasil, tetapi tentang membiasakan atlet muda menghadapi tekanan nasional sejak dini.
Langkah Reyhan mungkin baru dimulai. Tapi dari Among Raga, ia pulang bukan hanya membawa pengalaman, melainkan juga tekad: bahwa pengalaman hari ini adalah fondasi untuk kemenangan di masa depan. (Red/Dwi)
![]()













