Cianjur, eksklusif.co.id – Masih terdengarnya kabar miris perihal korban gadis belia yang harusnya dijaga dan dihormati keberadaannya, namun faktanya gadis kita bukan pertama kali seolah tertipu para oknum, yang memanfaatkan keberadaan nya tanpa upaya maksimal memberi hak nya termasuk perlindungan, diantaranya, sebut saja Bunga (18), bukan nama sebenarnya, warga Cianjur, Jawa Barat, dinikahi pria tua asing, namun kemudian, setelah bulan madu di Bali, diceraikan pria asing tersebut via WhatsApp.
Hal tersebut dibenarkan sebut saja oleh Jingga (52) bukan nama sebenarnya (Ibu kandung Bunga)kepada media ini via WhatsApp yang mengaku sedih dan terhina, berharap mendapat bantuan petugas terkait atau mereka yang peduli kepada nya guna mendapatkan hak anak nya.
“Saya bukan ingin memperpanjang kejelekan, sekedar ingin keadilan, sebagai orang awam yang kini sedang kesulitan, sejak tiga anak saya masih kecil, suami saya meninggal, anak-anak jadi Yatim. Anak pertama perempuan kini sedang terapi jalan setelah kecelakaan.
Anak yang kedua baru saja diceraikan orang luar Indonesia setelah menikah, kemudian bulan madu ke Bali, sekarang sudah di cerai via whatsApp, dinikah tapi tidak mendapatkan haknya,” ungkap nya.
Menurutnya, pernikahan anak nya di suatu tempat di hadiri beberapa pihak yang menikmati uang dari suami anak nya, yang dipercayakan kepada seseorang diantara mereka untuk mengatur, kabarnya dari uang sebanyak tujuh puluh lima juta rupiah (Rp. 75 Juta) dibagi-bagi dengan beberapa pihak, sedangkan keluarganya hanya mendapatkan uang sebesar lima juta rupiah yang kini sudah habis.
“Mas kawin yang diterima katanya emas, sekarang digadaikan karena ingin mengetahui kadar nya, ternyata tidak sesuai yang disampaikan di awal, emas itu sudah terlihat menghitam ujung-ujung nya dan kadar aslinya tidak seperti yang disampaikan awal oleh mereka. Saya merasa terhina, kasihan anak saya, kini janda tanpa surat, bagaimana masa depannya nanti, semoga mendapat keadilan dan mereka yang sudah tega terhadap anak saya itu di beri kesadaran, untuk berbelas kasih kepada anak saya agar memberikan hak nya dengan layak,” terang nya penuh harap.
Ditegaskan nya, tentu tidak ada orang tua manapun yang ingin nasib anak nya mengalami seperti ini, kepercayaan ternyata dibalas para oknum tidak baik begini, sekarang tinggal di kontrakan dengan penghasilan minim dari hasil jualan jajanan dirasa berat, sebagai Ibu tentu bertanggungjawab terhadap anaknya dan akan berupaya semampu bisa dilakukan yang terbaik untuk tiga anak kandung saya,” terang Jingga.
“Anak paling besar perempuan, masih belum pulih benar setelah kecelakaan yang dialaminya, yang kedua masih trauma dari kejadian pernikahan tanpa surat nikah, kemudian di cerai tanpa surat nikah juga, yang ketiga masuk sekolah menengah pertama, tidak mudah bagi saya menjalani ini semua, berharap ada empati dari berbagai pihak terkait atau yang dapat membantu kami sekarang,” ucap nya.
Diketahui, anak keduanya itu memiliki paspor yang dibuatkan oknum tidak sesuai usianya, diduga, pada awalnya anak tersebut akan di bawa ke luar negeri setelah dinikahi, fakta nya di ceraikan, dengan alasan tidak mampu memuaskan.
‘Tidak akan puas kalau niatnya hanya sekedar untuk memenuhi hasrat birahi. Nama nya seorang gadis belia belum berpengalaman, masih banyak tidak paham, mestinya dibimbing dan dilindungi harkat martabatnya, bukan di gagahi kemudian di cerai begitu saja,” ucapnya.
Perilaku demikian seperti yang tidak berpendidikan, katanya pria yang pernah menikahi anak saya itu seorang doktor yang berprofesi sebagai dosen di Amerika, kok perilakunya tidak baik. Apa benar mantan suami anak saya itu doktor asal Timur Tengah yang pekerjaan nya Dosen di Amerika? ucap Jingga penuh tanya. (Laela)