Sidoarjo, eksklusif.co.id – Polemik data penerima bantuan sosial (bansos) kembali mencuat di Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan. Dua janda lansia, Roti’a (65) dan Juwaidah (75), mengaku sudah lebih dari 10 tahun tidak pernah sekalipun menerima bantuan pangan maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT), meski hidup dalam keterbatasan.
“Kami tidak pernah dapat bantuan apa pun, baik beras maupun uang. Sudah lebih dari 10 tahun. Untuk makan sehari-hari ikut anak saya, bahkan barusan saja beli beras sendiri,” tutur Juwaidah saat ditemui bersama Kepala Desa Tlasih, Senin (25/8/2025).
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran adanya ketidakmerataan dalam penyaluran bansos. Sejumlah warga lain di Desa Tlasih yang dinilai layak pun disebut tidak pernah tersentuh bantuan.
Kepala Desa Tlasih, Irsyad, mengaku sering menerima keluhan serupa dari warganya. Ia meminta Dinas Sosial melakukan pembaruan data secara berkala agar penyaluran bansos lebih tepat sasaran.
“Saya mohon ada sensus ulang, kalau bisa maksimal setiap enam bulan sekali. Banyak warga mengadu, dan ini menjadi beban tersendiri bagi saya sebagai kepala desa karena saya dipilih masyarakat,” ujarnya.
Irsyad juga menegaskan agar penerima yang sudah tidak layak segera dicoret.
“Kalau ada warga yang tidak layak tetapi masih menerima bantuan, sebaiknya dihentikan. Apalagi itu terjadi sejak sebelum saya menjabat,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Drs. Ahmad Misbahul Munir, menjelaskan bahwa data penerima bantuan pangan berasal dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog sebagai distributor.
“Saya tidak tahu pasti sumber data yang digunakan pusat. Namun, lebih baik diusulkan melalui data kemiskinan. Program penanganan kemiskinan bisa diambil dari situ, dan pengusulan dapat dilakukan lewat operator desa masing-masing,” jelasnya.
Kasus ini menyoroti persoalan klasik dalam penyaluran bansos: data penerima yang tidak mutakhir. Akibatnya, sebagian warga yang berhak justru terlewat, sementara mereka yang tidak lagi layak masih tercatat sebagai penerima.
(Ali)