TANJUNGPERAK, eksklusif.co.id – Suasana santai dan penuh keakraban terasa di Warung Kopi Buffer Truk, area Pelabuhan Tanjung Perak. Belasan pengemudi truk ekspedisi berkumpul bukan untuk sekadar melepas lelah, melainkan untuk cangkruk ngopi bareng bersama jajaran Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Kegiatan bertajuk Polantas Menyapa Bersama Menuju Indonesia Zero Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Imam Sayfudin Rodji.
Bersama para Kanit dan anggotanya, AKP Imam tampak berdialog akrab dan ganyeng dengan para sopir, menjembatani komunikasi antara aparat dengan para ujung tombak logistik di pelabuhan.
Dalam suasana yang cair tersebut, AKP Imam menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pendekatan humanis untuk membangun hubungan yang baik antara petugas dan komunitas sopir.
“Kami ingin membangun komunikasi yang efektif, mempererat hubungan, dan berdiskusi langsung dengan para driver. Ini bukan hanya tentang penegakan hukum, tapi juga tentang edukasi dan mencari solusi bersama untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib,” ujar AKP Imam.
Ada dua agenda utama yang disosialisasikan dalam cangkrukan tersebut. Pertama, kampanye Zero Over Dimensi dan Over Loading atau ODOL.
Kasat Lantas mengajak para pengemudi untuk lebih peduli terhadap dimensi dan muatan kendaraan mereka yang seringkali menjadi pemicu kecelakaan dan kerusakan infrastruktur jalan.
Kedua, Satlantas juga mengumumkan rencana pelaksanaan Operasi Patuh 2025 yang akan dimulai serentak pada 14 Juli 2025.
Para sopir diimbau untuk mempersiapkan kelengkapan surat-surat kendaraan dan senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.
“Kami sengaja sampaikan informasi Operasi Patuh lebih awal agar para rekan-rekan driver bisa mempersiapkan diri. Tujuan utama operasi ini adalah menekan angka pelanggaran dan kecelakaan,” tegasnya.
Kegiatan cangkrukan ini disambut positif oleh para sopir truk. Mereka merasa memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasi serta kendala yang dihadapi di lapangan.
Dialog dua arah ini diharapkan dapat menciptakan sinergi positif demi terwujudnya kawasan Pelabuhan Tanjung Perak yang aman, tertib, dan bebas dari pelanggaran ODOL.
“Dengan adanya dialog seperti ini, kami harap kesadaran untuk tertib berlalu lintas tumbuh dari diri sendiri, bukan karena takut ada petugas, ” pungkasnya. (Muis)