Pemerintah

Kebangkitan DPC IPHI Sidoarjo: Achmad Shodiq Satukan Advokat, Revitalisasi Pendidikan Profesi, dan Tekad Regenerasi yang Menginspirasi

25
×

Kebangkitan DPC IPHI Sidoarjo: Achmad Shodiq Satukan Advokat, Revitalisasi Pendidikan Profesi, dan Tekad Regenerasi yang Menginspirasi

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Organisasi profesi pengacara atau advokat yang telah melegenda di Sidoarjo, yakni Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Kabupaten Sidoarjo, kini bangkit kembali.

Melalui sentuhan pemikiran dan kepemimpinan Achmad Shodiq, SH., MH., M.Kn., dari Palenggahan Hukum Nusantara (PHN) bersama para senior seprofesi, DPC IPHI Sidoarjo yang sempat vakum selama puluhan tahun akhirnya kembali aktif.

“DPC IPHI Sidoarjo sudah lama vakum, bisa dibilang mati suri. Puluhan tahun tidak aktif,” ungkap Drs. Darmardjati Utomo, SH., salah satu pendiri sekaligus saksi sejarah organisasi ini.

Ketua DPW IPHI Jawa Timur, Henry Rusdianto, SH., turut memberikan harapan,

“Saya harap DPC IPHI Sidoarjo dan Surabaya sama-sama bisa kembali aktif. Yang penting ada regenerasi penerusnya.”

Harapan ini menjadi sinyal kebangkitan solidaritas profesi penasihat hukum di Jawa Timur.

Awal Kebangkitan

Kebangkitan ini berawal dari obrolan santai penuh semangat. Achmad Shodiq menuturkan,

“Awalnya kita diskusi sambil ngopi, lalu muncul ide bagaimana cara menghidupkan kembali IPHI yang sudah lama vakum ini.”

Dari diskusi ringan tersebut, lahirlah tekad untuk membangun kembali IPHI dengan arah profesional yang lebih terstruktur.

Jejak Historis IPHI

IPHI pertama kali berdiri pada 9 Mei 1987 di Surabaya oleh Padiono, SH., sebagai organisasi advokat resmi yang diakui pemerintah, bahkan ikut berperan dalam lahirnya UU Advokat No. 18 Tahun 2003.

Di Sidoarjo sendiri, IPHI lahir sekitar tahun 1987 melalui inisiatif Darmardjati Utomo, SH., bersama enam tokoh advokat lain, yakni Mustafad Ridwan, SH., Zaini, SH., Bambang Sutjipto, SH., MH., Abdullah, SH., Wajaya, SH., dan Aminah, BA., SH.

Namun, karena kesibukan masing-masing anggota, organisasi ini sempat vakum cukup lama. Kini, melalui tangan generasi advokat muda, IPHI kembali bangkit.

Program Strategis

Di bawah kepemimpinan Achmad Shodiq, DPC IPHI Sidoarjo menyiapkan program kerja strategis, antara lain:

  • Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) bekerja sama dengan perguruan tinggi di Surabaya dan Sidoarjo.

  • Penertiban administrasi dan keanggotaan agar data anggota resmi, lengkap, dan mudah ditelusuri.

  • Pendirian kantor sekretariat sementara di Palenggahan Hukum Nusantara (PHN), dekat alun-alun Sidoarjo, sebagai simbol keterbukaan dan kebersamaan.

Militansi dan Loyalitas

Henry Rusdianto dan Purnawirawan, SH., menegaskan bahwa meski jumlah anggota IPHI tidak banyak, militansi dan loyalitas mereka sangat tinggi.

“Kalau ada acara IPHI, hati kita selalu terpanggil untuk hadir, dalam kondisi apapun,” ucap keduanya.

Relevansi Publik dan Regenerasi

Achmad Shodiq menambahkan, “Alasan saya mau jadi Ketua DPC IPHI karena hati saya sudah mantap di sini. Saya ingin fokus membesarkan IPHI Sidoarjo, meskipun masih aktif di beberapa organisasi advokat lainnya.”

Bagi Shodiq, IPHI bukan sekadar organisasi, melainkan wadah untuk membangun jejaring advokat, memperkuat pendidikan hukum, dan melahirkan regenerasi baru yang lebih profesional.

“Kami sudah komunikasi dengan beberapa perguruan tinggi. Dalam waktu dekat kami akan melaksanakan program PKPA. Semoga dengan dukungan DPW, senior, dan sesepuh advokat, kegiatan ini bisa berjalan sukses,” tegasnya.

Kebangkitan DPC IPHI Sidoarjo ini bukan hanya sebatas organisasi hidup kembali, melainkan juga revitalisasi jiwa profesi advokat yang mengajak seluruh advokat, akademisi, dan masyarakat untuk bersama-sama memperkuat fondasi keadilan dan profesionalisme hukum. (Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *