Sidoarjo, eksklusif.co.id – Untuk menjaga kedisiplinan, kekompakan, keharmonisan, dan persaudaraan adalah fondasi penting dalam membangun hubungan sosial yang damai dan sejahtera. Kekompakan menciptakan rasa kebersamaan dan memperkuat hubungan sosial, memungkinkan individu dalam kelompok atau masyarakat untuk bekerja sama dengan lebih efektif. Ketika setiap anggota kelompok saling mendukung dan berkolaborasi, tujuan bersama dapat dicapai dengan lebih mudah dan lebih cepat,” pesannya.
Pemateri utama, Dra. Rukmini Ambarwati, M.Psi, seorang ahli di bidang Psikologi Pendidikan sekaligus pengawas sekolah, menyampaikan materi mengenai pengenalan ABK. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kondisi mereka, serta cara penanganannya di lingkungan sekolah.
Rukmini menjelaskan secara rinci berbagai jenis kebutuhan khusus yang mungkin dimiliki siswa, seperti gangguan perkembangan, gangguan perilaku, atau keterbatasan fisik. Ia juga memberikan panduan kepada para guru tentang metode pendekatan yang tepat untuk menangani siswa ABK, sehingga mereka dapat beradaptasi dan berprestasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para guru tentang Pendidikan Inklusif dan mendorong terciptanya lingkungan belajar yang lebih adil dan setara bagi semua siswa.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru dapat membangun kesadaran dan keterampilan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan Pendidikan Inklusif, sehingga dapat tercipta kesetaraan pendidikan di setiap jenjang,” harap Bu Laila sapaan akrab Kepala SMA Negeri 1 Waru. (Ali)