Nusantara

Menteri Lingkungan Hidup Turun Langsung Ke SMPN 1 Purwakarta Terkesan Dengan Pengelolaan Sampah

27
×

Menteri Lingkungan Hidup Turun Langsung Ke SMPN 1 Purwakarta Terkesan Dengan Pengelolaan Sampah

Sebarkan artikel ini

Purwakarta, eksklusif.co.id – Saya sangat terkesan dengan program pengelolaan sampah yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Purwakarta, Jawa Barat, yang berinovasi seperti pengolahan sampah Ecobrick, ini contoh nyata pendidikan lingkungan dapat diimplementasikan secara efektif. Demikian disampaikan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., saat kunjungan kerja di SMP Negeri 1 Purwakarta, dalam rangka Hari Lingkungan Hidup, Selasa (3/6/2025).

Program pengolahan sampah berbasis Ecobrick di SMPN 1 itu mendapat pujian Menteri Nurofiq yang apresiasi pula dengan kebijakan Kabupaten Purwakarta, melarang siswa membeli makanan di kantin untuk mengurangi penggunaan plastik. Pihaknya menghitung potensi pengurangan sampah plastik yang signifikan jika kebijakan ini dipatuhi secara serius di seluruh sekolah di Purwakarta.

Menteri LH itu, mendorong pengembangan program Ecobrick di SMPN 1. Pihaknya menyarankan agar produk Ecobrick yang telah dikumpulkan dapat diolah lebih lanjut menjadi furniture dan mebel, meningkatkan nilai ekonomis sekaligus memperkuat komitmen ramah lingkungan,” harapnya.

“Pentingnya menanamkan nilai-nilai ramah lingkungan sejak dini, sesuatu yang telah sukses diimplementasikan di SMPN 1 Purwakarta. Kami berharap program ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia,” ungkap Menteri.

Apresiasi tinggi atas komitmen dan kreativitas SMP Negeri 1 Purwakarta dalam mengurangi sampah disampaikan Menteri LH. Program ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan nilai edukasi yang berharga bagi para siswa. Menteri LH berharap, program ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.

“Sekolah SMP dan SMA lainnya dapat melakukan hal yang sama, karena ini hal positif yang kita bisa dilakukan, terimakasih juga kepada Bupati Purwakarta, yang sudah menjalankan program luar biasa ini di Purwakarta,” ucap Menteri yang turun langsung karena terkesan program penanganan sampah di SMPN 1 Purwakarta tersebut.

Menanamkan nilai-nilai ramah lingkungan sejak dini, langkah yang telah sukses diimplementasikan di SMPN 1 Purwakarta. Kami berharap, program ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia,” kata Menteri.

Menurut Menteri LH. Presiden Prabowo Subianto, sangat perhatian untuk pengelolaan sampah.

“Presiden meminta kita semua, segera menyelesaikan regulasi-regulasi yang diperlukan segera secepatnya di 2025 ini. Sehingga di 2026 nanti, segera secepatnya berjalan, dari sisi perizinan yang diperlukan dan peraturan yang digunakan. Bupati/ Walikota berkolaborasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dalam rangka penyelesaian tentang sampah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menekankan pentingnya perubahan budaya untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, bukan hanya fokus pada pengelolaan sampah itu sendiri, tantangan pengelolaan sampah di Indonesia, menginginkan upaya serius menuju zero waste (nol sampah/minim sampah) dengan berfokus pada pengurangan sampah sejak awal.

Bupati Saepul Bahri Binzein yang akrab dipanggil Om Zein, didampingi Kosasih Plt Dinas Lingkungan Hidup Purwakarta, bersama jajaran yang turut hadir dalam kunjungan Menteri LH tersebut, menyatakan dukungan penuh terhadap program pengelolaan sampah di SMP Negeri 1 Purwakarta.

Diakui Bupati, inisiatif ini selaras dengan visinya untuk menjadikan Purwakarta sebagai kabupaten yang bersih dan ramah lingkungan.

“Kami akan terus mendukung dan mendorong program-program serupa di sekolah-sekolah lain di Purwakarta. Pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menciptakan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” jelasnya.

Bupati berharap, Kunjungan Menteri LH ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh siswa dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan aktif dalam upaya pengelolaan sampah.

“SMP Negeri 1 Purwakarta telah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan komitmen, pengelolaan sampah yang efektif dapat terwujud,” ucapnya.

Dimulai dari karakter budaya kita, untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jadi kalau bicara sampah, bukan bagaimana cara kira-kira menangani sampahnya, tapi bagaimana kira-kira untuk tidak buang sampah banyak,” kata Bupati.

Seluruh Indonesia problemnya hampir sama, terjadi hampir di setiap Kabupaten, kita belum menemukan bagaimana mengelola sampah. Paling tidak mengurangi membuang sampah banyak,” harap Bupati Purwakarta.

Hadir dikesempatan ini, palaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta, Sadiyah mengatakan, program Ecobrick di SMPN 1 merupakan bagian dari Program Tatanen di Bale Atikan (TDBA), program yang mencakup pemilahan sampah organik dan non-organik di seluruh sekolah di Purwakarta.

Menurutnya, program ini telah berjalan sejak tahun 2020, dengan SMPN 1 berhasil mengumpulkan lebih dari 500 kilogram sampah plastik yang diolah menjadi Ecobrick yang kemudian dijadikan Kursi, kedepan pihak sekolah berencana untuk mengembangkan pemanfaatan Ecobrick menjadi Panel-panel sejenisnya dan furniture lainnya.

“Mereka juga berencana untuk melakukan riset mengenai jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan rumah tangga di sekitar sekolah untuk meningkatkan efisiensi program. Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat sekitar juga dianggap krusial untuk keberhasilan program ini,” ungkap Sadiyah

Hal tersebut diperjelas Kepala SMPN 1 Purwakarta, Patoni, kepada media ini mengatakan, pengelolaan sampah di sekolah mengikuti Perda 9/2021 dan Perbup TDBA serta Perbup Pendidikan Karakter.

Menurutnya, Sekolah telah lama mengelola sampah organik dengan mesin pencacah dan sampah plastik diolah menjadi Ecobrick. Pada tanggal 20 Mei 2025, sekolah berhasil mengumpulkan 580 kilogram sampah plastik, setara dengan 0,8 kilogram per siswa. Sampah-sampah ini dikumpulkan dari rumah masing-masing siswa, tetangga dan warung sekitar.

Dijelaskan Patoni, saat ini produk akhir dari program Ecobrick masih berupa kursi, namun sekolah berencana untuk menambah jumlah kursi yang dihasilkan di masa mendatang,” ucapnya.

” Tadi Pak Menteri katakan, produk apa lagi selain kursi, saat ini pengelolaan akhir baru sampai pada Kursi Ecobrick, tahap satu menghasilkan 4 kursi, tahap dua menghasilkan 20 kursi di tahun 2024. Selanjutnya Juni- Juli 2025 ini sekitar 30 atau 40 Kursi. Sekarang belum menghasilkan berupa nilai ekonomis dengan nominal, dampak yang kami hasilkan saat ini kelas bersih dan sampah dari keluarga siswa kami amankan, ini lebih bernilai dari jumlah nominal. Bisa jadi, kedepan sekolah akan mengadakan reward bagi siswa yang punya inovasi bagus, dibanding inovasi yang muncul dari sekolah,” jelasnya.

Kunjungan Menteri LH ini memberikan dorongan besar bagi keberlanjutan program ramah lingkungan di Purwakarta, khususnya di SMPN 1 Purwakarta. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa perubahan perilaku dan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan kita,” ucapnya.

Salah seorang wali murid yang berkesempatan menyampaikan pendapatnya kepada media ini, Yuyun (57) seorang Nenek yang Cucunya sekolah SMPN 1 Purwakarta mengatakan, sekolah sudah semestinya memberikan ilmu dan memberikan contoh hidup bersih bersama sekitar dan bersama kreatif memanfaatkan aset yang ada menjadi bernilai lebih positif dengan kreatifitas dan mau menampung ide serta saran membangun untuk menghasilkan suatu karya terbaik.

“Selain dapat menghemat dan membuat nyaman, juga peduli sesama dengan menumbuhkan kesadaran gotong royong, mengumpulkan sampah menjadi suatu yang bermanfaat, tentunya ini pantas diapresiasi dan didukung agar kedepan berkembang guna menghasilkan karya lainnya selain kursi dari Ekobrick ini, pihaknya yakin kepemimpinan Kepala Sekolah yang ramah dan peduli nyata lingkungan ini, kedepan Sekolah akan lebih maju lagi,” pungkasnya oftimis.

Laela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *