Pemerintah

PMI Asal Purwakarta di Irak Minta Presiden Pulangkan ke Tanah Air

42
×

PMI Asal Purwakarta di Irak Minta Presiden Pulangkan ke Tanah Air

Sebarkan artikel ini

Purwakarta, eksklusif.co.id Nurjanah (36), warga Kampung Krajan, RT 009/RW 04, Desa Pasawahan Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memohon bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk segera dipulangkan dari Irak. Melalui video dan rekaman suara yang dikirimkan pada Senin (8/9/2025), ia mengaku dalam kondisi lemah, lelah secara fisik, terhina, dan tidak tahan dengan perlakuan kasar majikannya.

Dalam video itu, Nurjanah yang akrab disapa Nur, tampak lesu dan menangis. Ia juga meminta perhatian Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan agar membantu dirinya kembali ke tanah air.

“Majikan dijawab salah, tidak dijawab salah. Mulut saya dipukul, rambut ditarik, bahkan pernah diludahi. Saya sudah tidak kuat, Pak Presiden, tolong bantu saya pulang,” ungkap Nur lirih.

Selain mengalami kekerasan fisik, Nur juga kerap menerima hinaan dengan kata-kata kasar dari majikannya. Ia mengakui keterbatasan bahasa Kurdi membuat komunikasi sulit, namun tidak pernah membayangkan akan mendapat perlakuan tidak manusiawi.

Kasus ini bermula dari tawaran tetangganya bernama Neni, yang menjanjikan Nurjanah bekerja di Turki. Melalui perantara lain bernama Santi di Bandung Barat dan Indra di Jakarta, Nur akhirnya diberangkatkan. Namun, kenyataannya ia dikirim ke Irak secara ilegal tanpa prosedur resmi.

Permasalahan ini sejatinya telah diketahui Pemkab Purwakarta sejak masa kepemimpinan PLT Bupati Benny Irwan. Ia pernah meminta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk serius menangani kasus tersebut, namun koordinasi antar pihak terkait dinilai lamban.

Penggiat PMI asal Jawa Barat, Paryanto, menyebut kasus seperti Nurjanah bukan hal baru. Banyak pekerja migran perempuan diberangkatkan secara ilegal ke Timur Tengah dengan janji pekerjaan layak, namun justru terjebak kekerasan, pelecehan, bahkan pemerasan.

“Penting ada edukasi dan pembinaan hingga pelosok desa. Supaya masyarakat tidak mudah dibodohi oknum yang mencari keuntungan dari penderitaan orang lain,” tegas Paryanto.

Kini, keluarga dan masyarakat Purwakarta berharap pemerintah pusat maupun daerah segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan Nurjanah dan memulangkannya dengan selamat. (Laela)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *