Purwakarta, eksklusif.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus berupaya menekan angka pengangguran dengan menyiapkan tenaga kerja yang terampil sekaligus kuat secara mental. Untuk penguatan mental tersebut, Disnakertrans menggandeng Yon Armed Sadang.
Kepala Disnakertrans Purwakarta, Dani, menjelaskan pihaknya tidak hanya menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan, tetapi juga mendidik mereka melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
“Selain keterampilan, kami juga bekali pendidikan mental yang diberikan oleh TNI dari Yon Armed Sadang,” jelasnya, Jumat (22/8/2025).
Dani menyebut, koordinasi dengan perusahaan terus dilakukan agar tenaga kerja yang dilatih benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Kami ingin tenaga kerja Purwakarta memiliki daya saing dan siap kerja,” ujarnya.
Baru-baru ini, Disnakertrans mengadakan seleksi administrasi untuk calon sopir forklift. Dari 1.247 pendaftar online, hanya 100 orang yang lolos seleksi administrasi dan wawancara. Namun, kuota pelatihan yang tersedia saat ini baru untuk 32 orang.
Hal ini dibenarkan Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Purwakarta, Tuti Gantini.
“Animo masyarakat sangat tinggi, tetapi kapasitas pelatihan masih terbatas,” katanya melalui pesan singkat, Sabtu (23/8/2025).
Tingginya angka pencari kerja di Purwakarta memunculkan berbagai persoalan di lapangan, termasuk praktik suap yang kerap mencoreng proses penerimaan kerja. Sejumlah warga mengaku pernah mengalami atau mendengar adanya pungutan liar untuk mempermudah masuk kerja, baik di perusahaan maupun instansi.
Ilah (53), warga Plered, mengungkapkan anaknya pernah dijanjikan pekerjaan oleh seorang oknum dengan bayaran tertentu, namun hingga kini tidak terealisasi. Hal senada diungkapkan Dede (45), warga Purwakarta, yang menyebut praktik suap untuk melamar pekerjaan sudah sering terdengar.
“Oknum-oknum seperti itu harus dihentikan. Mari bersama mendukung pemerintahan yang bersih dan jujur,” ujar Dede dengan nada prihatin.
Ia berharap masyarakat dan pemerintah sama-sama berkomitmen menjunjung kejujuran agar peluang kerja terbuka secara adil tanpa praktik yang merugikan banyak pihak. (Laela)