Nusantara

Ruwat Desa Balongtani dengan Pengajian Umum dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa

29
×

Ruwat Desa Balongtani dengan Pengajian Umum dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Balongtani, Kecamatan Jabon, menggelar rangkaian acara ruwatan desa selama dua hari, Sabtu–Minggu (30–31/8/2025). Kegiatan tersebut diisi dengan istighotsah, doa bersama, jalan sehat, hingga pengajian umum dan gema sholawat.

Kepala Desa Balongtani, Na’im, menjelaskan bahwa tradisi ruwat desa ini rutin digelar setiap tahun sebagai wujud doa bersama memohon keselamatan dan keberkahan bagi warga.

“Setiap tahun kami adakan ruwat desa agar masyarakat terhindar dari malapetaka dan selalu diberi keselamatan serta keberkahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” kata Na’im, Minggu (31/8/2025) malam.

Pada malam pertama, warga mengikuti istighotsah dan doa bersama di Balai Desa Balongtani. Keesokan harinya, Minggu pagi, digelar jalan sehat yang diikuti ribuan warga, mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu. Setelahnya, panitia mengadakan undian hadiah serta pemberian penghargaan bagi warga yang tertib membayar pajak.

Puncak acara berlangsung Minggu malam dengan gema sholawat dan pengajian umum menghadirkan penceramah kondang Gus Peyek dari Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo. Menurut Kades Na’im, nuansa keagamaan pada ruwat desa tahun ini lebih kental karena sekaligus ditujukan untuk mendoakan bangsa dan negara.

“Marilah kita sama-sama menahan diri serta berdoa agar bangsa Indonesia, khususnya di Kabupaten Sidoarjo, dijauhkan dari marabahaya, tetap aman, dan kondusif,” harapnya.

Selain doa bersama, Pemdes Balongtani juga memberikan hadiah sepeda listrik kepada warga yang disiplin membayar pajak sebagai bentuk apresiasi. Sekretaris Desa Balongtani, Imam Bahrul, menyebut hadiah tersebut diundi di lima dusun agar memacu kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajiban pajak.

Tokoh masyarakat Desa Balongtani, H. Mashudi, turut mengingatkan warga agar tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong yang beredar di media sosial.

“Unjuk rasa memang dilindungi undang-undang, tapi jangan anarkis apalagi sampai merusak fasilitas umum dan menelan korban jiwa. Fasum dibangun dari uang rakyat, kalau dirusak kita semua yang rugi. Lebih baik kita banyak berdoa untuk keselamatan bangsa ini,” ujarnya.

Melalui tradisi ruwat desa yang dipadukan dengan pengajian dan doa bersama, Pemdes Balongtani berharap seluruh warga semakin kompak, religius, dan tertib membayar pajak demi memperkuat Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk pembangunan fasilitas umum dan sosial. (Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *