Sidoarjo, eksklusif.co.id – Ratusan mahasiswa PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Sidoarjo menggelar aksi damai di depan Mapolresta Sidoarjo, Rabu (3/9/2025). Dengan satu mobil komando, massa berorasi menyuarakan aspirasi masyarakat untuk reformasi berkeadilan sosial.
Aksi diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya dan tabur bunga mawar di gerbang Mapolresta sebagai simbol keprihatinan atas dugaan tindakan represif aparat serta lemahnya pengawalan kebijakan publik oleh legislatif dan eksekutif.
Meski dipersilakan masuk ke ruang diskusi, massa yang dipimpin Ketua PMII Cabang Sidoarjo, Putri Maulidina, menolak. Mereka menuntut agar pejabat keluar menemui massa di halaman.
“Kami datang tidak untuk anarkis, tapi membawa jeritan dan harapan masyarakat. Aspirasi ini harus didengar langsung, bukan di ruang tertutup,” tegas Putri.
Tak lama kemudian, massa ditemui langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing, Dandim 0816 Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo, Bupati H. Subandi, Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana, serta jajaran pimpinan DPRD Sidoarjo: Ketua DPRD H. Abdillah Nasih (FPKB), Wakil Ketua H. Suyarno (FPDIP), H. Kayan (F-Gerindra), H. Warih Andono (F-Golkar), Ketua Komisi D HM. Dhamroni Chudlori (FPKB), dan Anggota Komisi C Dimas Zakaria Pratama (F-Nasdem).
Poin Tuntutan PMII
-
Reformasi Polri – transparansi, keadilan, dan penguatan peran sebagai pengayom masyarakat.
-
Usut Tuntas Kasus Affan Kurniawan – proses hukum transparan dan pengungkapan pihak dalam mobil rantis.
-
Sidoarjo Darurat Kriminalitas – evaluasi menyeluruh atas kinerja aparat, terutama di daerah rawan.
-
Reformasi Legislasi – rekonstruksi DPR dan DPRD agar lebih berpihak pada rakyat dan menghapus pungutan liar di pendidikan.
-
Sahkan RUU Perampasan Aset – percepatan regulasi pemberantasan korupsi dan pencucian uang.
-
Reformasi Perpajakan – penerapan pajak progresif demi pemerataan hasil pembangunan.
-
Kesejahteraan Guru – peningkatan gaji dan penghargaan layak bagi pendidik.
Ketua DPRD Abdillah Nasih menegaskan DPRD akan memperketat fungsi pengawasan, terutama di sektor pendidikan.
Sementara Bupati Subandi mengapresiasi aksi damai mahasiswa.
“Kami hadir untuk memastikan ruang aspirasi berjalan aman dan kondusif. Tidak ada kepentingan lain selain mendengarkan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini 3.499 guru PAUD, TK, RA, dan BA menerima insentif Rp350 ribu per bulan, serta 1.925 guru Madin mendapat BOSDA Rp300 ribu per bulan selama enam bulan, dan akan terus ditingkatkan.
Kapolresta Christian Tobing turut menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan.
“Kasus tersebut sedang ditangani Mabes Polri, kita sama-sama menunggu rilis resmi. Terima kasih kepada mahasiswa yang tertib menyampaikan aspirasi,” katanya.
Aksi damai ditutup dengan doa bersama, penyerahan pakta integritas yang ditandatangani Kapolresta, serta ucapan terima kasih dari Ketua PMII. Semua pihak berharap ke depan Sidoarjo semakin aman, aparat lebih humanis, dan pejabat lebih berpihak kepada rakyat kecil. (Ali)