Sidoarjo, eksklusif.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo gencar menggelar Gerakan Pangan Murah untuk menekan harga beras yang terus naik. Program ini disambut antusias masyarakat karena harga beras yang dijual lebih murah dibanding pasaran.
Gerakan yang dimulai sejak Rabu (17/9/2025) itu berlangsung di 18 kecamatan, dengan dukungan penuh camat, lurah, TNI-Polri, serta berbagai stakeholder lain. Di Kecamatan Waru, pasar murah bahkan digelar setiap hari.
Setiap desa rata-rata mendapat distribusi 1,5 ton beras atau sekitar 300 kemasan 5 kilogram. Harga beras SPHP dilepas Rp11.000/kg atau Rp55.000 per 5 kg, lebih murah dari HET Rp12.500/kg.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat terbantu. Besok giliran Desa Wedoro yang akan digelar pasar murah,” ujar Camat Waru Nawari saat meninjau kegiatan, Selasa (23/9).
Warga pun mengaku puas dengan program ini. Yunita (52), warga Desa Brebek, mengatakan selisih harga cukup terasa.
“Lumayan, sangat membantu kami,” ucapnya.
Kepala Disperindag Sidoarjo, Widyantoro Basuki, menyebut pihaknya menurunkan 60 pegawai setiap hari untuk mengangkut dan mendistribusikan beras ke 24 titik penjualan.
“Tugas kami sebagai ASN adalah melayani masyarakat, seperti pesan Pak Bupati Subandi dan Bu Wabup Mimik Idayana,” jelasnya.
Hingga Senin (22/9), distribusi telah mencapai 2.024 ton dari target 6.750 ton. Hampir di semua titik, beras cepat habis terjual, bahkan beberapa desa meminta tambahan stok.
Sebagai informasi, Sidoarjo termasuk satu dari 93 daerah dengan kenaikan harga beras di awal September 2025. Menindaklanjuti instruksi Kemendagri, Bupati Subandi langsung menggerakkan seluruh jajaran untuk mempercepat operasi pasar murah ini.
Langkah cepat Pemkab Sidoarjo mendapat apresiasi masyarakat. Warga berbondong-bondong mendatangi titik penjualan untuk merasakan manfaat nyata program pangan murah tersebut. (Ali)