Nusantara

BNPB: 40% Material Reruntuhan Sudah Dievakuasi, Fokus pada Titik-Titik Potensial Korban

52
×

BNPB: 40% Material Reruntuhan Sudah Dievakuasi, Fokus pada Titik-Titik Potensial Korban

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, Eksklusif.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suhariyanto, bersama Deputi III Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan, Laksamana Pertama Bramantyo, Kapolres Sidoarjo, Dandim 0816 Sidoarjo, serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Mahmud, menggelar rapat koordinasi dan jumpa pers di Posko Tanggap Darurat Sidoarjo, Sabtu (04/10/2025).

Rapat tersebut membahas evaluasi operasi penyelamatan dan penanganan korban bencana reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo.

Suhariyanto menjelaskan, hingga malam sebelumnya (03/10), sebanyak enam jenazah kembali ditemukan, sehingga total korban meninggal mencapai sembilan orang. Saat ini seluruh jenazah masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI karena kondisi korban yang sulit dikenali.

“Beberapa korban merupakan anak-anak yang belum memiliki KTP dan rekam sidik jari, sehingga proses identifikasi dilakukan melalui tes DNA,” jelasnya.

Menurutnya, sebagian korban telah berada di bawah reruntuhan selama tiga hari, sehingga identifikasi visual sulit dilakukan. Hingga hari keenam, sebanyak 49 orang masih dinyatakan hilang.

“Setelah korban terakhir ditemukan semalam, kami fokus pada pembersihan material secara masif menggunakan alat berat. Tim gabungan sudah memetakan titik-titik potensial tempat korban ditemukan,” ujarnya.

Suhariyanto menegaskan bahwa keluarga korban telah diberi penjelasan terkait prosedur evakuasi dan identifikasi. Namun, ia mengakui masih ada sebagian masyarakat yang menilai proses berjalan lambat.

“Kami memahami perasaan keluarga korban. Proses ini membutuhkan waktu karena harus hati-hati dan sesuai prosedur. Semua langkah sudah dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi,” tegasnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut juga diputuskan bahwa seluruh jenazah akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi. Pihak BNPB menyiapkan ruang tunggu khusus bagi keluarga korban dengan fasilitas logistik yang memadai.

“Kami ingin keluarga lebih tenang menunggu proses identifikasi di tempat yang layak,” tambah Suhariyanto.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan di luar prosedur karena dapat mengganggu proses pencarian.

“Kami mohon dukungan dan doa masyarakat agar proses ini berjalan lancar. Jangan sampai upaya pencarian terganggu oleh pihak-pihak yang bertindak di luar koordinasi,” tegasnya.

Hingga saat ini, tercatat 167 total korban, dengan rincian:

  • 118 orang ditemukan, terdiri atas 103 selamat, 2 selamat namun belum teridentifikasi, dan 13 meninggal dunia.

  • 9 jenazah baru ditemukan, 5 di antaranya sudah teridentifikasi, sementara 4 lainnya masih dalam proses DVI.

  • 49 korban masih dalam pencarian

“Progres pengangkutan material reruntuhan sudah mencapai 40%. Proses ini dilakukan dengan sangat hati-hati karena di antara material masih ada jasad korban yang harus diambil,” pungkasnya.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *