Pemerintah

1.259 Ton Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Dititipkan di TPA Jabon Sidoarjo

31
×

1.259 Ton Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Dititipkan di TPA Jabon Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Sebanyak 1.259 ton material reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kini dititipkan sementara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon.
Puing-puing tersebut diangkut selama enam hari setelah proses evakuasi korban dinyatakan selesai oleh tim SAR gabungan.

Kepala UPT TPA Griyo Mulyo Jabon Sidoarjo, Hajid Arif Hidayat, menjelaskan bahwa seluruh material reruntuhan dari musala yang roboh pada 29 September 2025 kini ditempatkan di area steril dalam lingkungan TPA Jabon.

“Total material reruntuhan yang kami terima sebanyak 1.259,86 ton, diangkut menggunakan 286 truk dari DLHK dan 58 truk dari BBPJ selama enam hari, mulai Kamis pagi hingga Selasa pagi,” ujar Hajid kepada detikJatim, Kamis (9/10/2025).


Dibongkar Setelah Status Darurat Berakhir

Menurut Hajid, proses pengangkutan dimulai setelah status tanggap darurat dinyatakan berakhir.
Saat itu, keluarga korban menyetujui pembongkaran total bangunan menggunakan alat berat.

“Awalnya ada beberapa santri SMP datang ke kantor kami sambil menangis, minta bantuan ekskavator. Kami langsung meluncur ke lokasi dan ternyata bangunannya sudah runtuh,” kenangnya.

Setelah tim SAR menyelesaikan pencarian hingga Rabu malam tanpa menemukan tanda-tanda kehidupan, bangunan akhirnya dibongkar keesokan harinya.

Hajid menambahkan, proses pembersihan mendapat dukungan dari Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) PU Pusat Waru, yang turut membantu pengangkutan puing-puing menggunakan armada mereka.


Sebagian Puing Ditandai Polisi

Tim PU memperkirakan tumpukan material mencapai 400 meter kubik.
Seluruhnya kini disimpan di area yang disterilkan dengan garis pengaman, dan tidak sembarang orang diperbolehkan masuk.

“Beberapa hari lalu, tim dari Direskrimsus Polda Jatim datang untuk menandai potongan-potongan beton seperti atap dan tiang. Semua kami jaga sesuai permintaan dari komando tanggap darurat,” tutur Hajid.

Ia menegaskan, seluruh material reruntuhan saat ini masih berada di TPA Jabon dan menunggu instruksi lanjutan dari pihak berwenang, termasuk jika dibutuhkan sebagai barang bukti dalam penyelidikan kasus ambruknya ponpes tersebut.

“Kami hanya menunggu petunjuk lebih lanjut dari penyidik dan pemerintah daerah,” pungkasnya.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *