Pemerintah

Petani Berdaya, Jawa Barat Sejahtera: Mimbar Sarasehan KTNA 2025 Dorong Penguatan Sektor Pertanian

21
×

Petani Berdaya, Jawa Barat Sejahtera: Mimbar Sarasehan KTNA 2025 Dorong Penguatan Sektor Pertanian

Sebarkan artikel ini

Purwakarta, eksklusif.co.id Semangat kebersamaan dan optimisme mewarnai penutupan Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Kebon Istimewa, Kampung Margaluyu, Desa Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, pada Kamis (13/11/2025), menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi peningkatan kesejahteraan petani dan pemerataan pembangunan sektor pertanian di Jawa Barat.

NTP Jawa Barat Masih Rendah, Perlu Upaya Kolektif

Staff Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Lusi Lesminingwati, mewakili Gubernur dalam acara tersebut. Ia menyampaikan sejumlah indikator terkait kondisi pertanian di Jawa Barat, salah satunya nilai tukar petani (NTP) yang masih berada di bawah angka nasional.

“Per September 2025, NTP Jawa Barat berada di angka 116, sementara nasional 120. Kita harus terus berupaya meningkatkan NTP ini agar petani tidak hanya sekadar surplus tetapi benar-benar sejahtera,” tegas Lusi.

Lusi menjelaskan bahwa NTP dihitung berdasarkan perbandingan hasil panen terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) serta tingkat konsumsi petani. Ia juga mengapresiasi kenaikan 0,4% sektor pertanian dan hortikultura yang turut menopang perekonomian daerah.

Selain itu, ia memaparkan bahwa gini ratio Jawa Barat berada pada angka 0,32, yang menunjukkan distribusi pendapatan relatif merata, terutama di pedesaan. Namun demikian, jumlah penduduk miskin masih menjadi PR besar yang memerlukan kerja kolaboratif seluruh pihak.

Pertanian sebagai Penjaga Nilai Sosial dan Ekologis

Lusi mengajak seluruh peserta untuk melihat nilai pertanian tidak semata-mata dari sisi ekonomi, tetapi juga dari nilai sosial, ekologis, dan kultural.

“Petani adalah penjaga bumi. Kita harus memberikan apresiasi dan dukungan melalui berbagai program pemerintah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Jabar akan terus mendorong hilirisasi produk pertanian agar petani memperoleh nilai tambah yang lebih besar. Tantangan terbesar saat ini, menurutnya, masih terletak pada akses permodalan, sehingga pemerintah diharapkan hadir sebagai fasilitator, regulator, sekaligus dinamisator.

Lusi juga menyinggung pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pupuk Indonesia, untuk mengatasi kendala hama dan tantangan teknis lainnya.

Purwakarta Apresiasi Kepercayaan Menjadi Tuan Rumah

Pj. Sekda Kabupaten Purwakarta, Nina Herlina, mewakili Bupati Purwakarta, turut memberikan apresiasi kepada KTNA Jabar dan Pemprov Jawa Barat atas kepercayaan menjadikan Purwakarta sebagai tuan rumah kegiatan yang dihadiri sekitar 1.005 peserta dari seluruh kabupaten/kota.

“Kehadiran para peserta mimbar sarasehan sangat berharga dan memperkuat semangat kebersamaan antara petani, penyuluh, dan masyarakat tani Jawa Barat,” ungkap Nina.

Ia menilai bahwa berbagai gagasan, diskusi, dan rekomendasi yang lahir selama kegiatan akan menjadi fondasi penting bagi sinergi pemerintah dan masyarakat tani dalam mewujudkan pertanian Jawa Barat yang maju, mandiri, tangguh, dan berkelanjutan.

Nina juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat mempersiapkan acara tersebut.

“Semoga apa yang dicapai dalam kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan petani, khususnya di Kabupaten Purwakarta,” ujarnya.

laela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *