Nusantara

Global Climate Strike Mataram 2025: Anak Muda Menolak Menjadi Generasi yang Mewarisi Krisis

26
×

Global Climate Strike Mataram 2025: Anak Muda Menolak Menjadi Generasi yang Mewarisi Krisis

Sebarkan artikel ini

Mataram, eksklusif.co.id – Koalisi Rakyat dan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Aksi Global Climate Strike: Just Transition Now di area Car Free Day (CFD) Taman Udayana, Kota Mataram, Minggu pagi (16/11/2025). Aksi ini sukses menarik perhatian publik dan menjadi ruang ekspresi bagi ratusan peserta dari berbagai komunitas.

Peserta aksi, yang terdiri dari anak muda, komunitas lingkungan, kelompok seni, hingga masyarakat umum, mulai berkumpul sejak pukul 06.00 WITA di Tugu Pesawat, Simpang Udayana. Mereka kemudian melakukan long march menuju area CFD sambil membawa berbagai pesan seruan iklim.

Seruan Anak Muda: “Kami Menolak Mewarisi Krisis”

Dalam aksinya, para peserta menegaskan tuntutan global: percepatan transisi energi bersih yang berkeadilan, penghentian ketergantungan Indonesia pada energi fosil, serta penghentian kriminalisasi masyarakat dan aktivis lingkungan.

Salah satu peserta aksi, Nur Khotimah, mengungkapkan keresahan generasi muda terhadap masa depan bumi.

“Orang muda menolak hidup di dunia yang rusak akibat keputusan hari ini. Kami menolak menjadi generasi yang mewarisi krisis,” tegasnya.

Aksi Kreatif dan Panggung Ekspresi

Aksi berlangsung penuh warna dengan poster kreatif, instalasi seni, puisi, orasi, hingga penampilan musik tradisional gendang beleq dan teatrikal bertema Just Transition Now.

Sejumlah komunitas juga menyampaikan kritik atas berbagai persoalan di NTB, mulai dari ekspansi tambang, kekeringan berkepanjangan, bencana banjir, hilangnya ruang hidup, hingga konflik agraria yang merugikan masyarakat.

Tuntutan Koalisi: Stop Solusi Palsu, Pilih Kebijakan Berkeadilan

Dalam pernyataan penutupnya, penyelenggara menegaskan bahwa aksi ini bukan agenda seremonial, tetapi bentuk tekanan moral dan politik terhadap para pemegang kebijakan.

“NTB sangat rentan terhadap krisis iklim, tetapi suara masyarakat sering diabaikan. Hari ini kami menunjukkan bahwa masyarakat—terutama anak muda—menuntut transisi energi bersih yang adil, berpihak pada rakyat, bukan korporasi. Kami menolak solusi palsu dan meminta pemerintah berhenti beretorika,” tegas perwakilan koalisi.

Mereka juga menekankan perlunya perlindungan bagi para aktivis serta jaminan agar transisi energi tidak meninggalkan kelompok rentan.

Keterlibatan Publik Meningkat: Kesadaran Iklim Kian Menguat

Aksi ini mendapatkan perhatian besar dari warga yang beraktivitas di CFD. Banyak yang berhenti untuk menyaksikan, mendokumentasikan, bahkan ikut bergabung dalam aksi.

Generasi muda, terutama pelajar dan mahasiswa, tampak mendominasi barisan peserta. Mereka membawa pesan kuat bahwa masa depan mereka dipertaruhkan apabila pemerintah tidak segera mempercepat pengurangan emisi dan pemulihan lingkungan.

Harapan dan Agenda Lanjutan

Melalui aksi ini, jaringan komunitas di NTB memperkuat konsolidasi gerakan lingkungan dan menyampaikan sejumlah agenda perjuangan, di antaranya:

  • Transisi energi bersih berkeadilan berbasis komunitas

  • Pembangunan yang inklusif dan adil

  • Perlindungan ruang hidup dan wilayah masyarakat adat

  • Pensiun dini PLTU batu bara

  • Partisipasi bermakna dari generasi muda

  • Aksi iklim nyata dan terukur dari pemerintah

  • Moratorium izin tambang, khususnya tambang rakyat di NTB

  • Hentikan kriminalisasi gerakan rakyat

Penutup

Aksi Global Climate Strike Mataram 2025 menjadi pengingat bahwa perjuangan menuntut keadilan iklim adalah gerakan berkelanjutan. Dari NTB, suara solidaritas ini kembali digaungkan: masa depan yang bersih, adil, dan lestari adalah hak seluruh rakyat.

Just Transition Now.
Suara Rakyat untuk Bumi.

Narahubung:
Korlap – Muhammad Abihul Fajar (0822 2728 6412)

Laela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *