Pemerintah

Bupati Sidoarjo Tekankan Pentingnya Akurasi Data sebagai Upaya Pemberantasan Narkoba di Kota Delta

14
×

Bupati Sidoarjo Tekankan Pentingnya Akurasi Data sebagai Upaya Pemberantasan Narkoba di Kota Delta

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Bupati Sidoarjo, Subandi, menghadiri kegiatan Diseminasi Hasil Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sidoarjo yang digelar di Ruang Media Center BNNK Sidoarjo, Rabu (26/11/2025). Kegiatan tersebut sekaligus menjadi momentum penguatan komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba di Kota Delta.

Acara ini dihadiri Kepala BNNK Sidoarjo Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto, Kepala BPS Sidoarjo Mohammad Ismail, Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Fredik Suharto, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono, perwakilan jajaran TNI-Polri, Kejaksaan Negeri Sidoarjo, UMSIDA serta awak media.

Akurasi Data Menjadi Dasar Kebijakan

Dalam sambutannya, Bupati Subandi memberikan apresiasi kepada BNNK Sidoarjo dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan survei prevalensi narkoba pertama di Kabupaten Sidoarjo. Ia menegaskan bahwa persoalan narkoba bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap keamanan lingkungan, masa depan generasi muda, dan ketahanan sosial masyarakat.

Terlebih, Sidoarjo merupakan wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Surabaya, memiliki bandara, terminal, kawasan industri, dan lebih dari 7.000 perusahaan.

“Kepadatan dan mobilitas ini memberi tantangan tersendiri. Karena itu, hasil survei ini sangat penting sebagai dasar kebijakan,” tegas Subandi.

Ia menekankan bahwa dukungan anggaran dan kebijakan yang efektif harus bertumpu pada data yang akurat, sehingga pemetaan kerawanan wilayah dan kelompok rentan dapat dilakukan secara tepat untuk memperkuat upaya pemberantasan narkoba.

Pemulihan Tidak Hanya Tanggung Jawab BNN

Bupati Subandi menegaskan bahwa proses pemulihan pecandu tidak dapat dibebankan hanya kepada BNN. Menurutnya, kolaborasi seluruh pihak sangat penting, termasuk Pemkab Sidoarjo, puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya dalam penyediaan ruang rehabilitasi.

“Kolaborasi mutlak diperlukan agar layanan rehabilitasi semakin mudah dijangkau masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka perceraian di Jawa Timur, di mana Sidoarjo berada di peringkat ketiga. Banyak kasus perceraian dikaitkan dengan penyalahgunaan narkoba di kalangan usia muda, bahkan telah menyentuh siswa SMP dan SMK.

Survei Jadi Pijakan Kebijakan Tahun Depan

Bupati Subandi menegaskan bahwa hasil survei ini akan menjadi pijakan penting dalam penyusunan kebijakan pemerintah daerah pada tahun mendatang.

Sementara itu, Kepala BNNK Sidoarjo Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto memaparkan bahwa Kabupaten Sidoarjo kini memiliki indeks prevalensi sebesar 0,133 persen, atau setara 133 penyalahguna per 100.000 penduduk.

“Data ini krusial untuk menentukan intervensi, terutama di wilayah perbatasan dengan Surabaya yang teridentifikasi paling rawan,” jelas Gatot.

Ia juga menyebutkan bahwa 50 persen penyalahguna belum pernah mengakses layanan rehabilitasi, sehingga perluasan akses rehabilitasi menjadi prioritas.

Komitmen Lanjutkan Pendampingan Penyintas

Bupati Subandi menegaskan komitmen Pemkab Sidoarjo untuk memastikan para penyintas narkoba mendapatkan pendampingan lanjutan setelah proses rehabilitasi, termasuk akses pelatihan kerja hingga penyaluran ke tempat usaha sesuai kemampuan masing-masing penyintas.

“Tolok ukur komitmen bukan besar kecilnya anggaran, melainkan penurunan angka penyalahgunaan narkoba setiap tahun,” ungkapnya.

Menutup acara, Subandi berharap survei perdana ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan Sidoarjo BERSINAR (Bersih dari Narkoba) serta memastikan generasi muda terlindungi dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *