Sidoarjo, eksklusif.co.id – Proses evakuasi korban runtuhnya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan oleh tim gabungan. Upaya pencarian melibatkan alat berat serta tenaga ahli dan ditargetkan efektif dalam waktu 1×24 jam.
Bupati Sidoarjo, H. Subandi, bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, serta jajaran terkait memantau langsung proses evakuasi di lokasi.
“Alhamdulillah, evakuasi perlahan membuahkan hasil. Beberapa korban berhasil dievakuasi tim di lapangan,” ujar Bupati Subandi, Jumat (3/10/2025).
Ia menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban.
“Semoga seluruh keluarga diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini,” tambahnya.
Kapolda Jatim menjelaskan, hingga Jumat malam tercatat 58 orang berada di lokasi saat kejadian, terdiri dari santri dan pekerja bangunan. Dari jumlah itu, 13 orang ditemukan meninggal dunia, sementara 50 lainnya masih dalam pencarian.
“Proses pemindahan puing dilakukan sangat hati-hati agar tidak berdampak pada bangunan lain. Tenaga ahli dari ITS juga dilibatkan untuk memastikan langkah-langkah evakuasi terukur,” jelasnya.
Pemkab Sidoarjo telah menyiapkan posko data korban guna mempercepat penanganan. Saat ini operasi berada pada fase golden time, di mana kecepatan dan ketelitian sangat menentukan penyelamatan.
Dukungan juga mengalir dari masyarakat. Empat organisasi—Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Bakti Persatuan, Surabaya Peduli Bangsa (SPB), dan Perpit Jawa Timur—menyalurkan bantuan Rp200 juta untuk mendukung penanganan darurat.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyampaikan terima kasih atas sinergi semua pihak, baik aparat, relawan, maupun masyarakat, yang bergerak bersama dalam misi kemanusiaan ini. (Ali)
