Sidoarjo, eksklusif.co.id – Aula dan halaman SMP Negeri 1 Wonoayu dipenuhi semangat kreasi pada Kamis pagi (20/11) saat sekolah tersebut meluncurkan dua program literasi inovatif: BergeMPPita (Bergerak Menulis Pantun, Puisi, dan Cerita) dan Tugu Cerita (Satu Minggu Satu Cerita).
Kegiatan yang mengusung tema “Merangkai Kata, Menebar Makna dalam Karya dan Aksi” ini dibuka langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH., M.Kn., bertepatan dengan puncak peringatan Bulan Bahasa dan Pameran Kokurikuler SMPN 1 Wonoayu.
Peluncuran kedua program berlangsung khidmat dan simbolis, ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan papan peluncuran oleh Bupati Subandi bersama para pejabat daerah. Kehadiran kepala dinas, kepala sekolah, kabid mutu pendidikan, kepala perpustakaan, komite sekolah, orang tua murid, dan Forkopimka Wonoayu mempertegas dukungan multipihak terhadap gerakan literasi ini.
Usai prosesi launching, Bupati Subandi dan rombongan membuka Pameran Kokurikuler secara simbolis dengan pengguntingan pita. Mereka kemudian berkeliling melihat karya siswa sekaligus memberi semangat kepada peserta yang sedang menulis pantun, puisi, dan cerita. Kreativitas siswa membuat Bupati Subandi terlihat sangat terkesan.
Bupati Sidoarjo menyampaikan rasa bangganya atas karya-karya siswa SMPN 1 Wonoayu yang dinilainya kreatif dan inovatif.
“Anak-anak kita seharusnya diberi kegiatan seperti ini. Ketika mereka melepaskan HP-nya, mereka mampu menunjukkan inovasi yang sangat tinggi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan kreatif seperti ini dapat menjadi model pendidikan yang santun dan mampu mengalihkan perilaku negatif seperti bullying.
“Pendidikan yang santun dan literasi yang luar biasa menjadi model pendidikan di mana anak-anak bisa senang. Jangan berikan pendidikan yang tidak sesuai dengan keinginan atau kemampuan mereka,” tegasnya.
Bupati Subandi menekankan bahwa literasi harus menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan sekadar tugas sekolah.
“Pembelajaran kreatif seperti ini menumbuhkan inovasi. Harapannya, mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mampu mengelola jati dirinya sendiri,” ungkapnya.
Plt. Kepala SMPN 1 Wonoayu, Lilik Sulistyowati, menjelaskan bahwa seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX menulis pantun, puisi, dan cerita secara massal, termasuk guru serta perwakilan orang tua murid.
“Kami membebaskan mereka memilih apa yang ingin ditulis. Tujuannya untuk meningkatkan karakter anak dalam berliterasi,” tuturnya.
Acara Speniwa BergeMPPita dan Tugu Cerita diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun Sidoarjo yang maju, berbudaya, dan berdaya saing melalui penguatan literasi generasi muda. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Sidoarjo untuk mengadakan kegiatan serupa.
(Ali)












