Purwakarta, Eksklusif.co.id – Neni Nurhayati (34) sudah lama hidup berdua bersama gadis kecilnya, warga KP. Jati Rukun Tetangga (RT) 009 Rukun Warga (RW) 004, Desa Cihuni, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dikenal Pahlawan Devisa, kemudian menjadi Karyawan PT. Metro Pearl Indonesia, kini sedang dalam masa cuti karena sakit, keadaannya masih koma sejak beberapa hari terakhir di ruang General Intensive Care Unit (GICU) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Keberadaan Neni di GICU, ruang perawatan intensif umum yang disediakan RSHS untuk merawatnya, karena kondisi membutuhkan pengawasan ketat, dilengkapi peralatan dan sarana khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital pasien. Perawat dan staf medis berpengalaman ditugaskan melakukan tindakan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup pasien, tentu perlu dukungan berbagai pihak agar semua lancar sesuai harapan bersama.
Benar Neni sedang menjalani pengobatan dan perawatan, sudah operasi jantung dan cuci darah, kini masih memakai alat bantu selang untuk pernapasan melalui lubang dari tenggorokan, karena mulutnya sedikit robek, masih perlu bantuan banyak pihak, mohon doa untuk kesembuhannya. Hal tersebut disampaikan Cahyawati (51) Ibu Kandung Neni melalui WhatsAap kepada media ini, Selasa (28/1/2025).
Cahyawati katakan, mengingat kondisi Neni saat ini, kami keluarganya berharap, perawatan dan pengobatan untuk Neni lebih diperhatikan, karena masih koma, belum merespon situasi sekitar atau belum sadarkan diri lagi sejak beberapa hari.
“Mohon maaf atas kekhawatiran dan semua kekurangan keluarga kami yang awam, terimakasih kepada semua yang sudah membantu, terutama para petugas medis yang ditugaskan, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasnya dengan pahala berlipat ganda, saat ini kami perlu bantuan, apa daya karena kondisi sakitnya anak saya, tentu semua Ibu ingin yang terbaik untuk anaknya, terlebih Neni sekarang sudah tidak punya suami dan hidup dengan anak perempuannya yang belum dewasa,” terangnya.
Lebih lanjut Cahyawati sampaikan, sebelumnya, kami tidak tahu harus berbuat apa dan kemana memohon bantuan.
“Alhamdulillah ada banyak pihak yang peduli, mereka menyampaikan kondisi anak saya keberbagai pihak terkait, bantuan dari pemerintah setempat dan tim Bupati terpilih Saepul Bahri Binzein menyediakan Ambulance beserta sopirnya dan Bapak Kepala Desa memberikan bantuan berupa uang untuk meringankan beban kami,” ungkapnya.
Diterangkan Cahyawati, anaknya yang kini masih dalam keadaan koma itu, sebelum pergi ke RSHS ini sempat bingung, dalam kondisi sakit, penghasilan minim, pengobatan dan perawatan harus berjalan, serta menghidupi anaknya sehari-hari tidak cukup dari gajinya sebagai karyawan yang semakin berkurang karena sudah lama cuti, kemudian sempat mencari penghasilan tambahan dengan menjual jajanan anak-anak yang tidak seberapa,” tutur Ibu Kandung Neni tersebut.
“Terus terang kami masih perlu bantuan untuk menunggu Neni dengan berbagai kebutuhan lainnya selama di Bandung. Kami sudah 15 hari sejak Neni di operasi karena jantungnya bocor. Sudah mengajukan bantuan ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Purwakarta, tapi belum ada jawaban,” ucapnya.
Hal tersebut dapat dipahami mengingat keluarga tersebut masih tergolong keluarga kurang mampu, hal itu dibenarkan Nining (56) kader Desa setempat.
“Keluarga Ibu Neni memang perlu bantuan, tentunya Kami akan membantu semampu Kami bisa,” ucapnya.
Selain untuk transport dan jalan tol (tax on location/pajak di lokasi)
sampai ke Rumah Sakit Hasan Sadikin dan keperluan keluarga yang menunggu disana memang perlu juga diperhatikan,” jelasnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, Yandi Nurhadian, melalui WhatsAap kepada media ini menyampaikan, kami siap tindak lanjuti.
Dedi Mulyadi, pendamping daerah Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) SAHATE bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) dibawah naungan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Purwakarta, kepada media ini menyampaikan, siap berpartisipasi untuk membantu keluargani ini, termasuk koordinasi dengan berbagai pihak terkait jika diperlukan.
Sesuai arahan Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta, Benni Irwan, kepada media ini dibeberapa kesempatan menyampaikan, kita perlu komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Dalam pelayanan kepada masyarakat, diharapkan semua petugas dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan humanis, sehingga hak dan kewajiban masing-masing berlangsung lancar sebagaimana mestinya,” harap Pj Bupati tersebut.
Apa yang disampaikan Pj Bupati Benni Irwan, patut diapresiasi. Mari bersama saling meningkatkan kepedulian positif, mengenal sesama warga, terutama pemerintahan terdekat untuk lebih mengenal warganya, bagaimana kondisinya serta catatan lain yang harus diutamakan karena memang paling memerlukan, bukan karena hubungan emosional, kedekatan dan alasan lain.
Oftimis bersama jujur dan bijak dengan adil, sejalan dengan waktu kebaikan terindah didapat, demi kepentingan bersama bukan segelintir, semangat berkarya dengan tulus, berjuang untuk kesejahteraan lebih merata, kenyamanan dan kesehatan lingkungan akan semakin terasa lebih berkualitas.
(Laela)