Pemerintah

Kementerian Agama Apresiasi Prestasi Siswa MI Muslimat NU dan MTs Bilingual Muslimat NU Pucang

30
×

Kementerian Agama Apresiasi Prestasi Siswa MI Muslimat NU dan MTs Bilingual Muslimat NU Pucang

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Kementerian Agama melalui Kanwil Kemenag Jawa Timur dan Kemenag Sidoarjo memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang diraih siswa MI Muslimat NU Pucang dan MTs Bilingual Muslimat NU Pucang, Sidoarjo. Prestasi tersebut berhasil mengharumkan nama madrasah, Kabupaten Sidoarjo, bahkan Indonesia di kancah internasional.

Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Jatim, Dr. H. Sugiyo, M.Pd., dan Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Drs. H. Mufi Imron Rosyadi, MEI, dalam acara Awarding Ceremony Gold and Silver Medals Asia International Mathematical Olympiad (AIMO) di Tokyo, Jepang, dan World Mathematics Invitational (WMI) di Bangkok, Thailand.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Dra. Hj. Ainun Jariyah; Ketua Tim Kelembagaan Kanwil Kemenag Jatim, Syamsul Huda, S.Ag., M.Pd.I; Kasi Penma Kemenag Sidoarjo, Ahmad Fathoni, S.Ag., M.Pd.I; Sekretaris PC Muslimat NU Sidoarjo, Dra. Subhiyah Adimara, M.Pd.I; serta jajaran terkait.

Acara juga dihadiri Kepala MI Muslimat NU Pucang, Dr. HM. Hamim Thohari, S.Pd., MM, dan Kepala MTs Bilingual Muslimat NU Pucang, Syamsuhari, ST., S.Pd., MM., M.Pd.I, pada Rabu (13/8/2025) pagi di Hall MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo.

Usai menyerahkan piagam penghargaan, Sugiyo mengungkapkan bahwa MTs Bilingual Muslimat NU Pucang merupakan madrasah bilingual yang telah bekerja sama dengan Cambridge dan menerapkan pembelajaran menggunakan bahasa Inggris.

“Sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Madrasah ini patut diapresiasi, sungguh luar biasa di Indonesia,” ujarnya.

Kepala MTs Bilingual Muslimat NU Pucang, Syamsuhari, menjelaskan bahwa setiap hari siswa mengikuti matchday sehingga tidak ada hari tanpa belajar matematika, bahasa Inggris, dan sains.

“Pembiasaan akan melahirkan kebiasaan. Pembelajaran matematika dilakukan secara holistik, mulai dari operasi hitung hingga pengolahan data. Semakin naik jenjang, pembelajaran juga semakin meningkat,” terangnya.

Ia menambahkan, madrasahnya juga menerapkan kurikulum Cambridge, di mana seluruh proses pembelajaran dilaksanakan menggunakan bahasa Inggris.

Sementara itu, Kepala MI Muslimat NU Pucang, Hamim Thohari, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan siswanya meraih prestasi di WMI dan AIMO.

“Ini satu-satunya pelajar madrasah yang meraih medali emas dan perak. Sejak dini anak-anak sudah dikenalkan dengan ilmu agama dan sains. Belajar harus konsisten. Semua persiapan kompetisi dilakukan guru-guru sendiri tanpa melibatkan pihak luar,” tegasnya.

Menurutnya, siswa dengan minat khusus pada mata pelajaran tertentu mendapat pembelajaran tambahan, seperti di bidang matematika. Pengajarnya pun berasal dari guru internal yang memiliki keahlian di bidang eksakta.

“Prestasi ini menjadi kebanggaan madrasah karena mampu bermutu, maju, dan mendunia,” tambahnya.

Siswa berprestasi tersebut antara lain:

  • Muhammad Diar Azzam (MI Muslimat NU Pucang) meraih medali emas pada ajang WMI di Bangkok, Thailand, yang diikuti 25 negara.

  • Elsawa Kireina Azzahra (MTs Bilingual Muslimat NU) meraih medali perak pada ajang WMI yang berlangsung 26–27 Juli 2025.

  • Muhammad Diar Azzam bersama Iqbal Abqary Al-Qarny (MI Muslimat NU Pucang) meraih medali perak pada ajang AIMO di Tokyo, Jepang, 3 Agustus 2025.

“Alhamdulillah, saya sangat senang bisa mendapat medali di WMI dan AIMO. Sebelum lomba, setiap hari selalu ada pelajaran matematika setelah jam sekolah,” ungkap Muhammad Diar Azzam usai Awarding Ceremony. (Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *