PASURUAN, eksklusif.co.id – Polres Pasuruan memastikan audiensi terbuka antara Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus dan Forkopimda Kabupaten Pasuruan berjalan aman, damai, dan kondusif. Kegiatan berlangsung di halaman DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/9/2025), diikuti 62 mahasiswa dari HMI, PMII, GMNI, dan IMM.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menegaskan dukungan terhadap aspirasi mahasiswa.
“Kami bersyukur kegiatan ini berjalan aman. Aspirasi mahasiswa adalah bagian dari dinamika demokrasi yang harus kita dengarkan bersama,” ujarnya.
Isu yang Disuarakan Mahasiswa
-
GMNI (Dandy Aulia Rahman): komitmen aksi damai, tuntutan perbaikan layanan BPJS, dan keberpihakan pada masyarakat kecil.
-
PMII (Ainur Rofiq): kritik minimnya keterlibatan mahasiswa dalam kebijakan, desakan solusi kekeringan di Lumbang, dan dorongan pengesahan RUU Perampasan Aset.
-
HMI (Fatkhurohim): penolakan tambang ilegal yang merusak lingkungan, desakan revisi tata ruang wilayah dengan memperhatikan pendidikan dan lapangan kerja.
-
IMM (Arif Yanuar): persoalan sampah, usulan rehabilitasi berbasis desa untuk tekan narkoba.
-
PMII (Azizah): soroti maraknya kekerasan seksual, desakan pembentukan Satgas PPA yang melibatkan mahasiswa dan tokoh masyarakat.
Tanggapan Pemerintah dan DPRD
Bupati Pasuruan H. M. Rusdi Sutedjo menegaskan pemerintah berkomitmen menindaklanjuti aspirasi.
“Kekurangan air di Lumbang akan diselesaikan tahun ini dengan anggaran Rp60–80 miliar. Mulai tahun depan seluruh Puskesmas juga akan buka 24 jam,” jelasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan H. Samsul Hidayat menyatakan pihaknya siap mengawal aspirasi mahasiswa.
“Suara mahasiswa adalah suara rakyat. DPRD akan menyusun rekomendasi sesuai tupoksi, baik di kabupaten maupun nasional,” tegasnya.
Audiensi ditutup dengan penandatanganan tuntutan bersama mahasiswa dan Forkopimda. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib, sementara Polres Pasuruan memastikan kondisi tetap kondusif hingga akhir kegiatan. (Muis)
