Purwakarta, Eksklusif.co.id – Semoga kita semua dapat menerapkan makna Idul Fitri dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik. Mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Demikian disampaikan Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, dalam sambutan pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di depan Masjid Agung Baing Yusuf hingga Alun-Alun Kiansantang, Pesanggrahan Padjajaran, Senin (31/3/2025).
Sebelumnya, dalam kesempatan tersebut Bupati menyampaikan pesan penting mengenai makna ekologis Idul Fitri, dikaitkannya ibadah puasa Ramadan dengan tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian.
Bupati menekankan nilai-nilai moral yang tertanam dalam ibadah puasa dan perayaan Lebaran Idul Fitri.
“Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, melainkan ujian keimanan yang membentuk ketulusan dalam beribadah,” ucapnya.
Menurutnya, Nilai-nilai Ramadan, harus terus dipegang teguh untuk membangun Kabupaten Purwakarta yang lebih baik.
Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, wujud nyata dari nilai-nilai itu seperti yang terlihat dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan yang telah dilakukan masyarakat Purwakarta.
Puasa ujian keimanan yang membentuk ketulusan dalam beribadah. Nilai-nilai Ramadan harus tetap tertanam dalam semangat kita untuk membangun Kabupaten Purwakarta menjadi lebih istimewa,” harapnya.
“Salah satu wujud nyata dari semangat tersebut adalah partisipasi kita semua dalam menjaga lingkungan sekitar, misalnya dengan aktif dalam kegiatan penanaman pohon, membersihkan sungai atau mengurangi penggunaan plastik,” jelas Bupati.
Ibadah puasa dengan pesan ekologis yang kuat, esensinya mengajarkan umat manusia untuk menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan utama.
“Esensi puasa yang sesungguhnya, kita diajarkan untuk menjaga keselamatan bumi, yang merupakan sumber utama kehidupan, termasuk makanan, minuman dan oksigen,” terang Bupati yang akrab dipanggil Om Zein tersebut.
Perayaan Idul Fitri seharusnya menjadi puncak kesadaran ekologis, mengingatkan kita akan tanggung jawab untuk melindungi alam dari kerusakan akibat ulah manusia yang sebenarnya sangat bergantung pada keseimbangan dan kelestarian bumi.
Partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai program pelestarian lingkungan sangatlah penting, seperti pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri, partisipasi dalam program bank sampah atau pembentukan kelompok masyarakat peduli lingkungan.
Alam tidak butuh kita rawat, tetapi butuh untuk tidak dirusak. Manusia makhluk ekologis sangat bergantung pada keseimbangan dan kelestarian bumi yang telah diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sempurna.
“Mari kita tingkatkan partisipasi kita dalam program-program pemerintah maupun inisiatif masyarakat dalam menjaga lingkungan, seperti gerakan menanam pohon, membersihkan saluran air dan mengurangi penggunaan kantong plastik,” demikian Bupati mengajak bertanggung jawab bersama, seluruh masyarakat Purwakarta menjaga kesucian Idul Fitri dengan turut serta menjaga kebersihan dan keseimbangan ekosistem.
Langkah kecil membuang sampah pada tempatnya sangat berarti. Pemborosan dan pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan penyakit, merusak lingkungan, hingga berdampak pada sistem drainase yang berpotensi mengakibatkan banjir,” kata Bupati dengan lugas.
“Partisipasi aktif kita, seperti bergabung dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan, menciptakan kebun sayur organik di rumah, menggunakan transportasi umum, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan lestari,” terangnya.
Masyarakat dapat memahami, menjaga alam bagian integral dari ibadah,” pungkas Bupati yang hari ini banyak menerima tamu berdatangan untuk bersilaturahmi di momen istimewa hari kemenangan, bersyukur selesai puasa selama satu bulan dengan penuh berkah dan ampunan bagi yang melaksanakannya dengan ikhlas.
(Laela)