Sidoarjo, eksklusif.co.id – Didalam pelaksanaan yang sangat luar biasa yang dilaksanakan oleh WC-KOEN berbentuk pelaksanaan sosial. Maka hal ini ditunjukkan kepada tim dibidang kesehatan, ketika juga untuk mensport jamban yang sehat layak dan rencananya jaman aman ketika disedot kita juga akan melakukan hal-hal seperti ini dan kita monitor apakah kita betul-betul untuk dipakai dan dimanfaatkan. Apakah hanya dibuat untuk pajangan seperti patung zaman dahulu yang dibiarkan untuk mewakili dari produk yang bermerek SATO.
Sebagai produk dan saya juga sebagai CSR yang selalu memberikan Edukasi kepada masyarakat agar supaya menggunakan jamban di rumahnya masing-masing agar jangan sampai untuk membuang di sungai atau di tempat-tempat yang sembarangan, maka hal ini sangat perlu untuk kami melihat dengan secara langsung dan menanyak-kanya kepada para pemilik rumah yang kita bantu. Mulai dari sapiteng peresapan dan Closed yang bermerek SATO yang mata air saya suruh bisa memastikan ternyata pasti bahwa padahal ini untuk digunakan dengan baik.
Akan tetapi bahwa menurut mereka kapan lagi agar supaya bisa sendiri, apakah hal ini benar-benar bisa menghemat, apakah betul airnya satu gayung, dikarenakan ada di Indonesia hal ini masih membutuhkan Edukasi masyarakat. Padahal kalau di Negara-Negara yang sudah maju maka hal ini sudah memerlukan Closed yang bermerek SATO ini. Hal ini akan tetapi bahwa namanya hidup di Indonesia merasa banyak airnya jadi hal ini tidak ada permasalahan. Monitoring tersebut sudah berpengalaman di manapun dan di wilayah-wilayah di Republik ini yang masih sulit adanya mata air hal ini ada di daerah Probolinggo.
Akan tetapi kalau di Sidoarjo cukup banyak yang dipasang di kecamatan waru desa gedongan, tambak sawah, desa Sumput, Tulangan, apalagi pada waktu itu yang lokasinya Bupati pada tahun 2023 yang lalu. Wilayah sudah menggunakan Closed yang bermerek SATO ini, jadi artinya kita diharuskan untuk berjalan dengan pelan-pelan, padahal mereka ini nantinya akan dienak-kan agar lebih hemat akan tetapi hal ini lain dari pihak PDAM untuk air minum untuk air sumur dan untuk menggunakan tenaga air untuk menyiram Closed yang mereknya SATO, akan tetapi bahwa kalau melihat hal saya siap untuk Mengedukasi ke masyarakat bahwa hal ini sangat evesien hal ini dimulai pada tahun 2009,Ungkap
Dr KOEN IRIANTO URIPAN.
Tambahan Dari Puskesmas Krembung : Hendrik Soedarmawan
Mengatakan bahwa hal ini sangat penting terutama pada masyarakat kecil, hal itu diwujudkan dengan komitmennya dalam membantu percepatan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kabupaten Sidoarjo ini “Dampak dari pembuangan kotoran ke sungai itu pun cukup banyak, sebab tinja merupakan pusat dari segala penyakit. Jika dibandingkan dengan tinja hewan, tinja manusia lebih berbahaya,” terangnya. Kami selaku Kepala Pemerintah desa Tanjekwagir yang disampaikan kepala Desa Moh. Amirul Fasikin mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas CSR yang disalurkan didesa tanjekwagir yang mana sebelumnya sudah bersih di lingkungan desa Tanjekwagir,” Tambah Kades. (Ali)