Pemerintah

Pemkab Sidoarjo Kuatkan Kapasitas Wartawan dan Ajak Tuntaskan Permasalahan Sampah Sungai

21
×

Pemkab Sidoarjo Kuatkan Kapasitas Wartawan dan Ajak Tuntaskan Permasalahan Sampah Sungai

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, Eksklusif.co.id – Sebanyak 152 wartawan Kabupaten Sidoarjo mengikuti kunjungan kerja (kunker) ke Yogyakarta dan Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan tersebut tak hanya bertujuan memperkuat kapasitas jurnalis, tetapi juga mengajak insan pers untuk berperan dalam menuntaskan permasalahan sampah sungai di Sidoarjo.

Kunker yang digelar selama tiga hari (5–7 November 2025) ini menjadikan Kali Code Yogyakarta sebagai lokasi studi kasus, mengingat keberhasilannya dalam mengelola lingkungan berbasis komunitas.

Selama dua hari pertama, peserta mendapatkan pembekalan tentang kompetensi dan profesionalisme wartawan di era digital, sekaligus memperkuat kesadaran lingkungan. Kegiatan ini mengusung tema:
“Dari Wartawan untuk Wartawan: Jurnalisme Adaptif dan Inovasi Digital untuk Pelestarian Lingkungan.”

Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Royal Darmo Yogyakarta menghadirkan tiga narasumber nasional, yakni Dr. Rosarita Niken Widiastutik (Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga, dan Infrastruktur Dewan Pers), Farida Dewi Maharani (Plt. Direktur Ekosistem Media Kementerian Kominfo), serta Abdillah Nasih (Ketua DPRD Sidoarjo).

Selain seminar, juga digelar diskusi tematik antar wartawan yang diikuti oleh para ketua organisasi pers di Sidoarjo, antara lain PWI, JOSS, FORWAS, IJTI, AJS, AWOS, SWI, PWDPI, dan KJJT. Diskusi tersebut membahas kolaborasi insan pers dengan pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan Sidoarjo yang lebih maju, adaptif, dan berkelanjutan.

Plt. Kepala Dinas Kominfo Sidoarjo Eri Sudewo menyampaikan bahwa wartawan memiliki peran strategis bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga agen perubahan sosial, terutama dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Melalui studi kasus di Kali Code, kami ingin memberikan inspirasi dan praktik baik tentang jurnalisme lingkungan. Peran komunitas di sana berhasil mengubah kawasan kumuh menjadi ruang hidup yang lestari dan humanis. Hal ini diharapkan dapat diterapkan pula oleh komunitas wartawan di Sidoarjo,” jelas Eri.

Eri berharap kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat wartawan Sidoarjo untuk menghasilkan karya jurnalistik yang informatif sekaligus menggerakkan kepedulian publik terhadap lingkungan.

“Semoga kunjungan kerja ini memberikan manfaat nyata bagi insan pers serta berkontribusi terhadap pembangunan Sidoarjo yang informatif, inovatif, dan lestari,” ujarnya.

Sementara itu, pemerhati lingkungan Harris Syarif menuturkan perjalanan panjang perubahan wajah Kali Code. Ia mengenang kondisi sungai yang dulu sangat kotor hingga dijuluki “WC terpanjang di dunia.”

“Kami mulai dengan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Rumah warga diarahkan menghadap ke sungai agar mereka merasa malu jika halamannya kotor,” kata Harris.

Upaya tersebut mendapat dukungan berbagai kelompok masyarakat, seperti Bank Sampah Masyarakat Jogja Sejahtera (Mas JoS) yang mampu mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus rutin membersihkan bantaran sungai. Ada juga Kelompok Tani Teras Hijau yang mengubah kawasan Kali Code menjadi hijau dan produktif melalui budidaya sayuran, jagung, dan ikan lele.

Selain itu, komunitas reptil lokal turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi satwa liar seperti ular kobra dan piton yang kerap muncul di sekitar sungai.

Kisah keberhasilan tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi wartawan Sidoarjo, bahwa kolaborasi lintas komunitas dan kesadaran publik dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berdaya ekonomi.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *