Sidoarjo, eksklusif.co.id – Seorang pemuda pendaki bernama Chamdan Salman Alfarizi (22) asal Sidoarjo yang sempat dikabarkan hilang di Gunung Buthak, Kota Batu, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.
Chamdan sebelumnya terpisah dari rombongannya saat melakukan pendakian. Ia ditemukan oleh tim SAR gabungan Pemkab Malang dan Pemkot Batu pada Selasa (19/08/2025) sekitar pukul 14.00 WIB dalam kondisi lemas.
Komandan Tim (Dantim) Ops Unit Siaga SAR Basarnas Malang, Yoni Fariza, menjelaskan bahwa pencarian korban berlangsung selama dua hari dua malam. Pencarian melibatkan lebih dari 200 personel dari berbagai unsur, mulai dari Basarnas, TNI-Polri, relawan, hingga pihak basecamp.
“Keberadaan survivor berhasil diidentifikasi di kawasan Lereng Sabana. Korban ditemukan dalam keadaan sadar, namun mengalami patah tulang pada bagian kaki. Saat ini kondisi korban stabil dan langsung mendapat penanganan medis,” ujar Yoni Fariza.
Ia menambahkan, proses evakuasi korban cukup sulit karena kondisi medan yang terjal. “Prioritas tim saat ini adalah mengevakuasi korban secepat mungkin ke posko terdekat dan membawanya ke fasilitas kesehatan agar mendapat perawatan lebih lanjut,” jelasnya.
Diketahui, Chamdan mendaki bersama dua rekannya sejak Sabtu (16/08/2025). Mereka sempat mendirikan tenda di Lereng Sabana pertama, dekat petilasan, sekitar pukul 13.30 WIB. Namun, pada malam hari sekitar pukul 20.15 WIB, Chamdan tiba-tiba meninggalkan tenda tanpa memberi kabar kepada teman-temannya dan tidak kembali hingga pagi.
Salah seorang rekannya menuturkan bahwa sebelum hilang, Chamdan sempat menunjukkan perilaku tidak biasa. Ia tampak linglung dan mengutarakan keinginan untuk mendaki ke sejumlah gunung lain, namun tidak jelas bersama siapa.
Mendapat laporan tersebut, tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian sejak Minggu (17/08/2025) dengan menyisir seluruh area Gunung Buthak menggunakan drone. Meski sempat terkendala dan hasilnya nihil hingga Selasa pagi, akhirnya korban berhasil ditemukan menjelang sore hari dalam kondisi selamat.
Namun, proses evakuasi membutuhkan waktu panjang karena lokasi lereng yang curam dan sulit dijangkau.
(Ali)
