Sidoarjo, eksklusif.co.id – Kalau kita lihat Mulai dari Deretan kursi di ruang rapat paripurna DPRD Sidoarjo yang banyak kosong saat rapat paripurna pada Kamis 30 Januari 2025. Suasana yang ada di dalam pasti tidak terdengar tepuk tangan bersahutan. Suasana rapat paripurna DPRD Sidoarjo lebih banyak hening.
Kalau pada saat menjadi Juru Bicara Bapemperda DPRD Sidoarjo Abud Asrori membacakan hasil rapat bapemperda, nyaris tidak terdengar tepuk tangan. Hal ini perlu dimaklumi bahwa pada rapat paripurna di DPRD selaku anggota dewan yang hadir hanya cuma 10 orang.
Rapat paripurna DPRD Sidoarjo Kamis siang itu dihadiri oleh Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi. H. Subandi hadir bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati beserta jajaran pejabatnya. Baik eselon II maupun eselon III. Sesekali mereka menengok salah satu bagian atap ruang paripurna yang bocor. Air terus menetes.
Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Wakil Ketua Warih Andono, dan Wakil Ketua Suyarno duduk di samping Plt Bupati Subandi. Tiga pimpinan dewan tersebut hadir, minus Wakil Ketua DPRD Sidoarjo dari Gerindra H Kayan. Salah satu ruang komisi di kantor DPRD Sidoarjo yang juga sedang kosong. Tidak terlihat anggota di sana.
Memang hal ini sudah jelas bahwa siapa saja tujuh anggota DPRD Sidoarjo yang hadir dalam rapat paripurna tersebut. Mereka adalah Emir Firdaus (PAN), M. Rafi Wibisono (PKB), Ainun Jariyah (PKB), Supriyono (Gerindra), Wahyu Lumaksono (Golkar), Achmad Muzayin Syafrial (Gerindra), dan Abud Asrori (PKB).
Berarti hal ini menjadi totalnya hanya 10 di antara 50 legislator yang duduk di kursi wakil rakyat di kabupaten Sidoarjo apalagi kalau duduknya kok malah menyebar. Emir Firdaus duduk di ujung timur depan. Ainun Jariyah duduk di kursi deretan paling belakang, Rafi Wibisono dan Muzayyin duduk di kursi deretan ketiga dari depan.
Adapun Supriyono, Abud Asori, dan Wahyu Lumaksono duduk di deretan kursi kedua dari depan. Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar Warih Andono. Rapat dibuka tidak seperti biasanya yaitu, tidak menyebutkan jumlah anggota DPRD yang hadir saat itu. Biasanya pemimpin rapat menyebutkan jumlah anggota DPRD Sidoarjo yang hadir.
Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi menyalami satu per satu anggota DPRD Sidoarjo. Jadi total hanya 10 di antara 50 anggota DPRD yang datang sebelumnya seorang staf Sekretariat DPRD Sidoarjo sampai terlihat berkeliling ke ruang-ruang komisi sambil untuk membawa daftar hadir.
Namun yang ditemui ternyata memang cuma 20 persen anggota. Yaitu, 10 di antara total 50 legislator di DPRD kabupaten Sidoarjo. Mengapa begitu sedikit anggota DPRD Sidoarjo yang menghadiri rapat paripurna itu?
Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menjelaskan, memang rapat paripurna hari itu bukan rapat atau forum pengambilan keputusan. Jadi, tidak diperlukan syarat Forum. Agenda rapat paripurna Kamis itu adalah Penyampaian Pandangan Bapemperda DPRD Sidoarjo sudah jelas terhadap Raperda tentang Perusda BPR Delta Arta. Pandangan itu dibacakan oleh Abud Asrori. Belum sampai pada keputusan pengesahan raperda menjadi perda.
”Namun begitu, saya berharap semua anggota DPRD Sidoarjo tetap hadir. Salah satu tugas anggota DPRD adalah menghadiri rapat paripurna seperti ini,” ungkap Abdillah Nasih.
Dia menyatakan sudah mengirim pesan kepada anggota-anggota dari Fraksi PKB dan fraksi-fraksi lain. Para ketua fraksi diminta untuk mengingatkan anggota fraksi agar menghadiri paripurna.
”Kami harap bisa menertibkan anggota fraksinya,”Ungkap Abdillah Nasih saat dikonfirmasi setelah rapat paripurna Kamis (30 Januari 2025).
Wakil Ketua DPRD Warih Andono juga mengaku sudah mengirim pesan kepada ketua dan anggota Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo. Mereka diharapkan juga tertib menghadiri rapat paripurna sebagai salah satu tugasnya.
”Tadi saya sudah kirim pesan kepada mereka agar tertib,” ungkap Warih Andono yang wakil ketua DPRD Sidoarjo dari Partai Golkar tersebut.” Pungkasnya. (Ali)