Surabaya, eksklusif.co.id – Aksi tawuran yang rencananya digelar sekelompok remaja di Jalan Pogot, Surabaya, berhasil digagalkan Polsek Kenjeran, Selasa (4/11/2025) dini hari. Dalam kejadian tersebut, 12 orang remaja diamankan bersama empat buah senjata tajam (sajam) yang diduga akan digunakan untuk tawuran.
Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto menjelaskan, kejadian bermula ketika anggota Polsek Kenjeran melaksanakan patroli rutin sekitar pukul 01.15 WIB di kawasan Jalan Pogot. Saat patroli, petugas menemukan sekelompok pemuda yang mencurigakan.
“Saat didatangi dan dimintai keterangan, mereka mengaku hendak melakukan tawuran. Kami juga menemukan empat buah senjata tajam di lokasi,” ujar Iptu Suroto mewakili Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andriastanto, Kamis (6/11/2025).
Dari hasil pemeriksaan, dua remaja di antaranya ditetapkan untuk diproses lebih lanjut karena kedapatan membawa sajam. Keduanya berinisial H (16) dan MA (17), warga Kecamatan Semampir, Surabaya.
“Dua remaja ini kami proses karena kepemilikan sajam. Mereka masih di bawah umur,” jelas Suroto.
Sementara itu, 10 remaja lainnya yang tidak terbukti membawa senjata tajam, dilakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan serupa. Mereka berinisial MJ (15), RA (16), MAM (17), MAS (17), WA (16), S (17), RUH (17), AS (18), AS (17), dan AR (18).
Pihak kepolisian juga memanggil orang tua, guru, serta perangkat RT dan RW setempat untuk memberikan pembinaan bersama.
“Mereka kami minta berjanji tidak mengulangi perbuatan ini lagi. Kami juga mempertemukan dengan orang tua masing-masing agar meminta maaf dan mendapat pembinaan langsung,” tambahnya.
Lebih lanjut, dua remaja yang kedapatan membawa sajam akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum anak berhadapan dengan hukum (ABH).
“Saat ini keduanya kami amankan dan akan diproses sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak,” tegas Suroto.
Dengan adanya kejadian ini, Polsek Kenjeran mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, khususnya di malam hari, guna mencegah terjadinya aksi tawuran dan kenakalan remaja. (muis)
