kepolisian

Sejarah Singkat Hari Juang Polri yang Diperingati Hari Ini

17
×

Sejarah Singkat Hari Juang Polri yang Diperingati Hari Ini

Sebarkan artikel ini

Surabaya, eksklusif.co.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi inspektur upacara Hari Juang Polri di Surabaya, Jawa Timur. Peringatan ini tidak terlepas dari sejarah pembentukan Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Sejarah singkat Hari Juang Polri dapat ditelusuri sejak Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dua hari kemudian, pada 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang kedua yang membahas pembentukan Komite Nasional Daerah dan penetapan 12 departemen. Berdasarkan usulan Otto Iskandar Dinata, ditetapkan pula agar polisi dimasukkan ke dalam kekuasaan Pemerintah Indonesia.

Menindaklanjuti penetapan tersebut, Inspektur Polisi Kelas I Muhammad Jasin selaku Komandan Polisi Istimewa Surabaya bersama sejumlah anggota mengadakan rapat pada 20 Agustus 1945 mengenai kedudukan polisi setelah proklamasi.

Hasil rapat menyepakati bahwa pada 21 Agustus 1945 polisi menyatakan kesetiaan kepada NKRI dengan menyusun teks Proklamasi Polisi. Pada hari itu juga, M. Jasin memimpin apel pagi di Markas Polisi Istimewa Surabaya untuk membacakan teks Proklamasi Polisi di hadapan seluruh anggota. Ia juga memerintahkan penempelan pamflet Proklamasi Polisi serta menegaskan kesiapan bertempur menghadapi reaksi Jepang setelah proklamasi.

Peristiwa tersebut menjadi momen penting yang membangkitkan semangat polisi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Gudang-gudang senjata dilucuti, lalu dibagikan dan dikirim ke berbagai daerah untuk membantu perjuangan, yang kemudian berlanjut hingga peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, serta Agresi Militer Belanda I dan II.

Proklamasi Polisi juga menginspirasi daerah lain, di antaranya:

  • Aceh: Komisaris Polisi I.N. Hasjim memimpin perlawanan terhadap Jepang.

  • Sumatera Utara: Inspektur Polisi I Mas Kadiran memimpin perlawanan pada Agresi Militer Belanda.

  • Sumatera Barat: Komisaris Polisi Sulaeman Effendi memimpin pengibaran bendera Merah Putih.

  • Sulawesi: Komisaris Polisi Lanto Daeng Pasewang memimpin perlawanan terhadap Jepang.

  • Jambi: Komisaris Polisi Mohamad Insja menurunkan bendera Jepang dan mengibarkan Merah Putih.

  • Palembang: Komisaris Polisi Mursodo memimpin perlawanan saat Agresi Militer Belanda.

  • Jakarta: Komisaris Polisi Sosrodanukusumo memimpin pengibaran bendera Merah Putih.

  • Jawa Barat: Komisaris Polisi Enoch Danubrata memimpin perlawanan terhadap tentara Sekutu.

  • Yogyakarta: Komisaris Polisi R.P. Soedarsono memimpin perebutan senjata di Kotabaru.

Peristiwa-peristiwa tersebut membuktikan bahwa polisi berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Karena itu, tanggal 21 Agustus ditetapkan sebagai Hari Juang Polri melalui Keputusan Kapolri Nomor: KEP/95/I/2024 yang ditandatangani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 22 Januari 2024.

Kapolri Pimpin Upacara Hari Juang Polri

Hari ini, Kamis (21/8/2025), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara peringatan Hari Juang Polri di Monumen Perjuangan Polri, Surabaya.

Hadir dalam upacara tersebut para mantan Kapolri seperti Jenderal (Purn) KPH Roesdihardjo, Jenderal (Purn) S. Bimantoro, dan Jenderal (Purn) Sutarman. Sejumlah pejabat utama Mabes Polri juga turut hadir, antara lain Kabaharkam Polri Irjen Karyoto, Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana, Dankorbrimob Komjen Imam Widodo, As SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho, serta Kapusjarah Polri.

Selain itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Pangkoarmada II Laksda TNI GP Alit Jaya, Wakajati Hari Wibowo, keluarga M. Jasin, keluarga Moekar, serta sejumlah veteran penghargaan Seroja Timor Timur juga hadir.

Upacara ini diikuti 977 personel. Usai upacara, Jenderal Sigit memberikan santunan kepada veteran Polri, keluarga M. Jasin, dan putri Moekar (ajudan M. Jasin). Pada kesempatan itu, Jenderal Sigit juga meresmikan patung M. Jasin. (Muis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *