Pemerintah

Seluruh Korban Reruntuhan Gedung Ponpes Al-Khoziny Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

19
×

Seluruh Korban Reruntuhan Gedung Ponpes Al-Khoziny Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO, eksklusif.co.id – Setelah sembilan hari proses pencarian tanpa henti, operasi pencarian dan evakuasi korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, resmi dinyatakan selesai.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Budi Irawan memastikan bahwa seluruh korban telah ditemukan, sehingga operasi SAR resmi ditutup pada Selasa (7/10/2025).

“Alhamdulillah, seluruh jenazah telah ditemukan. Sebelumnya diperkirakan ada 63 korban tertimbun reruntuhan. Saat ini lokasi sudah rata dengan tanah, dan sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah di sana,” ujar Budi Irawan dalam konferensi pers di Posko Utama.

Dari hasil pendataan BNPB, tercatat 61 jenazah utuh dan tujuh bagian tubuh (body part) ditemukan di lokasi kejadian. Namun, kepastian identitas masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

“Kami yakin tujuh body part tersebut merupakan bagian dari korban yang sama. Hasil akhir akan disampaikan oleh DVI setelah proses identifikasi selesai,” jelasnya.

Perbedaan Data Hanya Soal Metode Penghitungan

Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo melaporkan bahwa hingga hari kesembilan operasi, pihaknya telah mengevakuasi 171 orang, terdiri dari 67 korban meninggal dunia (termasuk delapan body part) dan 104 orang selamat.

Menanggapi perbedaan jumlah dengan data BNPB, Budi Irawan menegaskan bahwa tidak ada perbedaan substansial, hanya perbedaan dalam metode pencatatan.

“Basarnas menghitung berdasarkan jumlah kantong jenazah, sedangkan kami di BNPB menghitung korban utuh dan bagian tubuh secara terpisah. Jadi datanya tetap sama,” tegasnya.

DVI Polri Terus Lakukan Identifikasi 24 Jam

Dari tim DVI Polda Jawa Timur, Kompol Naf’an menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan selama 24 jam secara bergiliran. Hingga Selasa pagi, 17 korban telah berhasil diidentifikasi, dengan 51 sampel DNA korban dan 58 data pembanding keluarga yang sudah terkumpul.

BNPB menegaskan bahwa dengan ditemukannya seluruh korban, fase pertama operasi SAR dinyatakan tuntas. Selanjutnya, penanganan pascabencana akan memasuki masa transisi dan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dengan BNPB tetap memberikan pendampingan teknis.

Fokus Beralih ke Pemulihan Pascakejadian

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menyatakan, Pemprov dan Pemkab Sidoarjo berkomitmen mendampingi penuh proses pemulihan pascakejadian.

“Gubernur Jawa Timur terus memantau perkembangan di lapangan maupun di RS Bhayangkara. Seluruh OPD teknis juga sudah diterjunkan untuk membantu penanganan korban dan proses identifikasi DVI,” katanya.

Di akhir konferensi pers, Budi Irawan menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh unsur SAR, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta tim ahli dari ITS yang turut membantu proses evakuasi.

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Anda tidak sendiri, kami akan terus mendampingi hingga seluruh kegiatan pemulihan selesai,” tutupnya.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *