Nusantara

Seorang Pria Berprofesi Sebagai Wartawan Menikahkan Putri Tunggalnya Di Rumah Sakit

23
×

Seorang Pria Berprofesi Sebagai Wartawan Menikahkan Putri Tunggalnya Di Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini

Purwakarta, Eksklusif.co.id – Salah seorang pria berprofesi sebagai Wartawan berinisial SA (43) menikahkan putri tunggalnya di salah satu rumah sakit Daerah Purwakarta, Jawa Barat, setelah 4 hari koma, 3 hari kemudian masih di rumah sakit, setelah itu pulang ke rumah dua hari, kembali lagi ke rumah sakit kemarin dan hari ini menikahkan AFR (23) putri tunggalnya, Senin (24/2/2025).

Hari kedua di rumah sakit setelah sebelumnya dua hari di rumah dan tujuh hari di rumah sakit, karena penyakit yang dideritanya, nampak Wartawan ini mampu duduk di tempat tidur rumah sakit dan menikahkan putri tunggalnya dengan pria pilihannya itu berlangsung haru, disaksikan para keluarga dan kerabat kedua pasangan serta beberapa orang seprofesi sang ayah yang hadir, diantaranya bertindak sebagai saksi.

Kedua pasangan tersebut berinisial AFR dan BH, masing-masing berusia 23 tahun, bahagia menjadi suami istri setelah dinikahkan SA yang masih duduk di tempat tidur rumah sakit.

Ayah mempelai wanita yang berprofesi sebagai Wartawan itu nampak tenang dan menikahkan putrinya dengan suka cita, berharap segera sembuh dan berkesempatan kelak menimang serta menyaksikan cucunya berkembang tumbuh dengan sehat.

Pria yang terlihat masih lemah tersebut, kepada media ini mengaku, sangat menyayangi putri semata wayangnya yang kini sudah dewasa dan baru saja dinikahkan atas permintaan putrinya.

“Awalnya, menurut anak saya yang hanya satu-satunya ini, ketika saya koma selama empat hari itu, anak saya berkeinginan dan mengatakan, kalau Papah sembuh mau nikah di rumah sakit, intinya anak saya nadar, makanya ketika saya pulang dan kembali ke rumah sakit, anak saya melaksanakan yang pernah di ucapkannya, jadi memang pernikahan ini murni keinginannya, sebagai orang tua tentu ingin anak gadisnya bahagia, sekarang sudah punya suami yang bisa menjaganya, tentu, sebagai orang tua mendoakan agar pernikahan ini langgeng, dengan mas kawin lima gram emas anak saya menerima suaminya apa adanya, semoga berkah, membina rumah tangga yang mawaddah warohmah, di ridhoi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sesuai agama yang kami anut, yakni Agama Islam,” uangkap SA.

Menurut SA, dirinya dan Ibu yang melahirkan putri tunggalnya itu sudah bercerai sejak lama, namun silaturahmi dan hubungan baik diantara dua keluarga besarnya terjalin sebagaimana keluarga besar.

“Alhamdulillah, kami sebagai orang tua pasangan pengantin baru ini bahagia, anak kami menikah disaksikan keluarga besar keduanya, tanpa kehadiran ayah kandung mempelai pria, karena sudah meninggal dunia. Mohon doa dari semuanya saya segera sembuh dan anak-anak kami bersama keluarga berbahagia,” harapnya.

Diketahui, Sakinah dimaknai tentram sedangkan mawaddah bermakna kasih yang ditandai adanya rasa cinta yang diwujudkan mau saling memberi. Sementara warohmah bermakna sayang yang berwujud mau saling menerima kekurangan masing-masing.

Usai acara itu, SA tidak lupa menyampaikan permohonan maaf atas kekurangannya dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantunya baik moril dan materil selama dirinya sakit, terutama kepada keluarga, pihak rumah sakit, petugas yang menikahkan, para saksi, teman-teman semua dan lainnya, sekali lagi terimakasih, semoga kita semua dapat kembali berkumpul dan berkumpul lagi, lagi, lagi dan lagi sampai seterusnya dalam berbagai kesempatan yang baik lainya,” pungkasnya tersenyum lepas.

(Laela)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *