Nusantara

SMK Krian 1 Sidoarjo Hadirkan Pelaku Sejarah Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato

21
×

SMK Krian 1 Sidoarjo Hadirkan Pelaku Sejarah Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, SMK Krian 1 Sidoarjo menghadirkan secara langsung sosok pelaku sejarah perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya, yakni Mbah Akhmad, yang kini berusia 104 tahun. Meski telah lanjut usia, semangatnya masih begitu kuat, bahkan mampu meneriakkan pekik “Merdeka!” bersama para siswa.

Pihak sekolah menilai bahwa peringatan Hari Pahlawan tidak cukup hanya dengan melaksanakan upacara, namun perlu menghadirkan tokoh inspiratif yang pernah terlibat langsung dalam perjuangan 10 November 1945.

Pelaku Sejarah Hadirkan Kisah Langsung

Dalam acara “Talkshow Memperingati Hari Pahlawan Nasional” yang digelar pada Kamis (13/11/2025) pagi, Mbah Akhmad menceritakan pengalamannya saat bersama para pemuda Surabaya mengganti paksa bendera Belanda di Hotel Yamato.

Menurutnya, para pejuang yang kala itu naik ke atap gedung bukanlah orang dewasa, melainkan remaja-remaja seusia siswa SMK Krian 1.

“Jadi remaja semua, anak-anak muda semuanya,” tuturnya sambil menunjuk para siswa.

Ia mengingat bagaimana perjuangan tersebut sangat sulit karena lokasi berada di puncak gedung dengan tiang bendera yang tinggi. Ia kemudian berinisiatif mencari dua tangga kayu model pagupon (rumah burung merpati) agar rekannya dapat naik dan merobek bendera tersebut.

Perjuangan Tak Hanya di Surabaya

Mbah Akhmad juga mengenang perjuangan panjang melawan Belanda dan Jepang yang menurutnya berlangsung hampir tanpa henti hingga 23 Desember 1949, ditandai dengan penyerahan senjata di Desa Waung, Nganjuk.

Ia juga menceritakan kisah perang di wilayah Krian, di mana sebagian wilayah tengah Krian sempat ditenggelamkan setinggi dua meter selama enam bulan untuk menghalangi pergerakan pasukan musuh.

Kini tinggal di Dusun Jaten, Desa Selotapak, Trawas, Mojokerto, Mbah Akhmad berpesan kepada para siswa agar terus berjuang meraih cita-cita.

“Berjuanglah dengan baik. Jangan cepat putus asa, tetap semangat,” pesannya.

Harapan Sekolah

Kepala SMK Krian 1 Sidoarjo, Dhini Mekarsari, S.Pd., M.M.Pd., berharap para siswa dapat mengambil pelajaran berharga dari kisah perjuangan ini.

“Harapannya, anak-anak semakin termotivasi untuk belajar dan berprestasi,” ujarnya.

Para siswa tampak sangat antusias bertanya kepada Mbah Akhmad setelah mendengarkan kisah perjuangannya.

Ibu Dhini menegaskan bahwa perjuangan generasi muda saat ini tidak lagi dengan senjata, melainkan melawan ancaman seperti narkoba dan judi yang menyasar anak-anak muda produktif.

“Isilah kemerdekaan dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa,” pesannya.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *