Kota Blitar, eksklusif.co.id – Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menunjukkan progres menggembirakan. Proyek strategis ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam pengelolaan sampah di tingkat kelurahan.
Meski cuaca ekstrem berupa hujan deras kerap menjadi kendala, terutama pada sore hari, pihak pelaksana proyek tetap optimis dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data pada papan proyek, pembangunan TPS 3R Gedog didanai melalui Bantuan Pemerintah senilai Rp600 juta. Proyek ini dilaksanakan secara Swakelola Tipe IV dan diawasi langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, bidang Sanitasi dan Kawasan Permukiman.
Progres Tetap Stabil di Tengah Cuaca Ekstrem
Pengawas lapangan proyek, Hari dan Bambang, mengapresiasi kinerja tim pekerja yang tetap bersemangat meski dihadapkan pada kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Kami melihat komitmen tinggi dari para pekerja dalam menjalankan tugasnya. Progres di lapangan sudah menunjukkan hasil yang signifikan,” ujar Hari saat ditemui di lokasi proyek.
Sementara itu, Bambang menambahkan bahwa hujan deras memang menjadi tantangan utama.
“Cuaca sering menjadi hambatan, terutama di sore hari. Namun kami tetap optimis proyek ini bisa selesai tepat waktu berkat kerja keras tim,” tuturnya.
Bangun Fasilitas Lengkap untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Proyek TPS 3R Gedog memiliki waktu pelaksanaan 90 hari kalender, dimulai sejak 1 Oktober hingga 29 Desember 2025.
Pekerjaan mencakup pembangunan hanggar utama, kantor pengelola, sarana pengolahan sampah, serta fasilitas pendukung seperti drainase, air bersih, dan listrik.
Diharapkan, keberadaan TPS 3R ini mampu menjadi model pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan mengedepankan prinsip Reduce, Reuse, Recycle, proyek ini mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di Kota Blitar.
(SWT)

							










