BLITAR, Eksklusif.co.id. – Bersih Desa adalah tradisi atau adat yang memiliki makna spiritual yang sangat mendalam. Selain sebagai pengungkapan rasa syukur, juga merupakan sarana memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan intinya, yaitu untuk membersihkan Desa dari adanya kesusahan, wabah penyakit serta marabahaya yang menimpa, agar masyarakat desa bisa hidup lebih tenang, tenteram dan damai.Tradisi ini, selalu dilaksanakan oleh Pemdes Sumber dalam rangka melestarikan budaya leluhur, dengan harapan mendapat berkah, keselamatan dan kesejahteraan.
Kegiatan bersih desa Sumber tahun 2024 ini di mulai pada hari Rabu sampai dengan Kamis, 22 – 23 Mei 2024 dengan rangkaian sebagai berikut :
1. Rabu, 22 Mei 2024 pukul 07.00 – 11.30 WIB Khotmil Qur’an
2. Rabu, 22 Mei 2024 pukul 13.00 – 16.00 WIB Yasinan akbar jama’ah putri desa Sumber
3. Rabu, 22 Mei 2024 pukul 18.30 WIB Genduri dan Tahlil akbar se-desa Sumber
4. Rabu, 23.00 – Kamis 00.30 WIB Majupat (ziarah ke makam leluhur dilanjut kiblat papat limo pancer)
5. Kamis, 23 Mei 2024 Wayang kulit dengan dalang Ki Anom Dwijo Kangko dari Surakarta.
Mengadakan pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Dwijo Kangko dari Surakarta merupakan puncak acara yang perhelatannya di hadiri oleh Muspika (Camat, Kapolsek, Danramil), KUA Sanankulon, Puskesmas, Kepala Lembaga Pendidikan, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat dan juga lembaga desa serta masyarakat setempat. Menurut Kepala Desa Sumber Suyudi Hariyanto yang disampaikan oleh Sekretaris Desa Irma Yulianti, bersih desa merupakan acara adat yg memiliki makna spiritual baik dalam bentuk keagamaan maupun kegiataan kebudayaan sebagai bentuk syukur atas karunia Tuhan kepada warga desa Sumber, dan berharap dijauhkan dari segala bahaya. Selain itu dengan adanya bersih desa juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong warga. Menurutnya, bersih desa seperti ini juga merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan untuk memohon perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sekaligus sebagai ajang penyampaian informasi bagi masyarakat terkait tuntunan dan tatanan pemerintahan yang berjalan. Juga untuk memberi penghiburan pada warga setempat. (Asrofi)