Jakarta, eksklusif.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menegaskan, Komitmen Aparat Penegak Hukum untuk memberikan Hukuman Maksimal kepada Bandar dan Pengedar Narkoba.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang memasukkan Pemberantasan Narkoba sebagai salah satu Prioritas Dalam Asta Cita.
“Kita sepakat untuk memberikan Hukuman Maksimal kepada semua Pengedar dan Bandar yang Tertangkap,” ujar Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri, pada hari Kamis (5/12/2024).
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden, Pemerintah membentuk Desk Pemberantasan Narkoba di bawah Koordinasi Menko Polkam Budi Gunawan, dengan Kapolri sebagai Ketua. Selama satu bulan Terakhir, Desk ini, berhasil menangani 3.680 Kasus Narkoba dan Menangkap 3.965 Tersangka.
“Operasi ini tidak hanya Memutus Rantai Peredaran Narkoba, tetapi juga menyita Barang Bukti (BB) bernilai Total Rp.2,88 Triliun, termasuk Sabu 1,19 Ton, Ganja 1,19 Ton, dan Ekstasi sebanyak 370.868 Butir,” ungkap Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Aparat juga menyita Aset senilai Rp.1,05 Miliyar, terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Selain itu, lebih dari 291 Kampung Narkoba Terdeteksi, dengan 90, di antaranya dijadikan Fokus Utama untuk Transformasi menjadi Kampung Bebas Narkoba, melalui Edukasi dan Penyuluhan.
Kapolri memastikan Bandar Narkoba akan Dijatuhi Hukuman Berat dan ditempatkan pada Sel yang dengan Pengamanan Super Maksimum. Langkah ini bertujuan Memutus Kendali Peredaran Narkoba dari dalam Penjara.
“Kami bersama Kementerian Hukum dan HAM Sepakat, Pelaku Pengedar Narkoba akan ditempatkan di Fasilitas Super-Maximum Security. Ini untuk Memotong Potensi Jual Beli Narkoba, yang selama ini dikendalikan dari Dalam Lapas,” tegas Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Upaya Pemberantasan Narkoba juga Mencakup Rehabilitasi bagi Pengguna. Pemerintah mendorong kepada pihak Pemerintah Daerah untuk dapat Mengalokasikan Anggaran, guna Membangun Fasilitas Rehabilitasi yang lebih Memadai.
Sementara itu, Tempat Hiburan, seperti Kafe dan Restoran diwajibkan untuk Memasang Stiker Anti-Narkoba. Maka Pelanggaran akan berujung pada Pencabutan Izin Usaha atau Proses Hukum.
“Rehabilitasi menjadi Solusi Utama untuk Mengurangi Beban Jumlah Narapidana. Kami juga mengharapkan kmKerjasama dari Masyarakat dan Sektor Swasta untuk mendukung langkah ini,” jelas Kapolri.
Presiden Prabowo Subianto memberikan Perhatian Khusus pada masalah Narkoba, yang dianggap sebagai Ancaman Serius bagi Generasi Mudah Indonesia.
“Bapak Presiden juga sangat serius memastikan, bahwa Peredaran Narkoba dapat Diberantas dari Hulu hingga Hilir. Ini adalah komitmen bersama, demi masa depan Generasi Muda,” kata Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Hal ini sebagai bagian dari Kampanye Anti-Narkoba, Pemerintah juga berencana Merekrut Duta dari Kalangan
Artis atau Influencer yang pernah menjadi Pengguna Narkoba. Mereka diharapkan dapat memberikan Edukasi kepada Masyarakat Tentang Bahaya Narkoba.
“Langkah ini tidak hanya Menekan Angka Penyalahgunaan, tetapi juga Menyelamatkan hingga 10 Juta Warga Masyarakat dari Ancaman Narkoba,” pungkas Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Dengan berbagai langkah Strategis ini, Kapolri berharap Indonesia dapat Terbebas dari Cengkeraman Narkoba yang selama ini Merusak Generasi Muda dan Kehidupan Masyarakat. (Staind/Bertus)