Kota Blitar, eksklusif.co.id – Suasana tertib dan penuh persiapan tampak di sejumlah sekolah dasar di Kabupaten dan Kota Blitar pada Jumat pagi. Tanaman hias ditata rapi, area kebersihan diperiksa kembali, dan dokumentasi hasil karya lingkungan dipajang untuk disimak.
Di tengah kesibukan itu, tim verifikasi lapangan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur hadir untuk menilai langsung kesesuaian antara dokumen usulan program Adiwiyata dengan praktik nyata yang diterapkan oleh pihak sekolah.
Lima sekolah yang menjalani verifikasi hari itu adalah SDN 4 Sentul Blitar, SDN 1 Plosokerep, SDN Kanigoro 04, UPT SD Negeri Jegu 03, dan SDN 2 Kepanjenkidul. Kelimanya sebelumnya telah melalui tahapan administrasi dengan menyusun dokumen pengusulan program Adiwiyata dan meraih nilai mendekati batas minimal kelayakan sebesar 80 poin.
Tim teknis Adiwiyata DLH Jatim mengecek berbagai aspek untuk memastikan bahwa komitmen sekolah dalam dokumen benar-benar terwujud. Verifikasi lapangan ini mencakup tiga aspek utama: perencanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS), pelaksanaan gerakan, serta pemantauan dan evaluasi.
Aspek pelaksanaan sendiri meliputi sejumlah indikator seperti kebersihan, sanitasi, drainase, pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air dan energi, inovasi lingkungan, kampanye kepada masyarakat sekitar, serta pemberdayaan kader Adiwiyata sekolah.
“Kami tidak hanya melihat sekolah itu bersih dan hijau secara fisik, tetapi juga apakah budaya peduli lingkungan sudah menjadi bagian dari perilaku sehari-hari warga sekolah,” jelas salah satu anggota tim verifikator DLH Jatim.
Program Adiwiyata merupakan salah satu strategi pendidikan karakter berbasis lingkungan yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan menanamkan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan kepada peserta didik sejak dini, sekolah diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang peduli, kritis, dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan di masyarakat.
Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Dr. Nurkholis, S.Sos., M.Si., M.Han., CIPA, CIHCM, memberikan apresiasi terhadap semangat sekolah-sekolah di Blitar yang berpartisipasi dalam program ini. Menurutnya, pendidikan lingkungan hidup di sekolah memiliki dampak jangka panjang yang sangat penting.
“Melalui Adiwiyata, sekolah tidak hanya sekadar menghijaukan halaman atau memilah sampah. Yang lebih penting adalah bagaimana seluruh warga sekolah ikut serta, sadar, dan berperan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Inilah investasi pendidikan karakter untuk generasi mendatang,” ujar Nurkholis.
Ia menambahkan, DLH Jawa Timur akan terus mendorong sekolah-sekolah lainnya di seluruh kabupaten/kota untuk menjadikan budaya peduli lingkungan sebagai bagian integral dari pendidikan.
DLH Jatim menegaskan bahwa predikat Sekolah Adiwiyata bukan hanya sekadar penghargaan simbolis, melainkan pengakuan atas komitmen berkelanjutan sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan hijau. Karena itu, proses seleksi dilakukan secara ketat dan berjenjang, mulai dari pengumpulan dokumen hingga verifikasi lapangan.
Sekolah-sekolah yang lolos tahapan verifikasi lapangan ini akan ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi 2025, serta berkesempatan melangkah ke tingkat nasional.
“Kami berharap semangat sekolah-sekolah di Blitar ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain di Jawa Timur untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang sehat, hijau, dan berkelanjutan,” imbuh Nurkholis.
Setelah tahapan ini selesai, DLH Jatim akan menyusun laporan hasil penilaian dan menetapkan sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi 2025. Selanjutnya, sekolah-sekolah tersebut akan dibina lebih lanjut untuk bersiap menghadapi seleksi ke tingkat nasional.
Semangat yang terlihat di Blitar menjadi cermin bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya sekadar teori, tetapi juga dapat diwujudkan dalam aksi nyata yang menyentuh setiap lapisan warga sekolah sebuah langkah penting untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Muis)