Sidoarjo, eksklusif.co.id – Proyek super prioritas Fly Over Gedangan yang menyerap anggaran lebih dari setengah triliun rupiah segera dimulai pada akhir 2025 atau awal 2026. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kini dituntut untuk menata pelaksanaannya dengan baik dan kompak, agar dana pusat tidak dialihkan ke daerah lain.
Fly Over Gedangan merupakan mega proyek yang telah lama diperjuangkan. Perpres No. 18 Tahun 2018 menetapkan dukungan anggaran APBN sebesar Rp380 miliar pada masa Bupati Saiful Ilah. Proyek ini kemudian diperjuangkan habis-habisan oleh Bupati Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor), dan akhirnya direalisasikan di era Bupati Subandi.
Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, memastikan bahwa proyek ini akan segera dihidupkan. Menurutnya, jika Pemkab Sidoarjo tidak mampu menyerap anggaran sesuai jadwal, pemerintah pusat bisa mengalihkan dana tersebut ke daerah lain.
Sebagai langkah awal, Pemkab Sidoarjo mengalokasikan Rp60 miliar dari kebutuhan Rp200 miliar dalam APBD akhir tahun ini untuk pembebasan lahan. Termasuk sebagian lahan Masjid Raya Gedangan yang terkena dampak pembangunan.
“Ini memang mega proyek terbesar di Sidoarjo. Harus kita kawal bersama-sama agar berjalan sesuai rencana,” tegas Mimik.
Fly Over Gedangan sebelumnya dirancang dalam bentuk underpass berdasarkan konsep Gus Muhdlor. Namun, rencana itu batal karena adanya anak Sungai Brantas yang melintang sehingga secara teknis tidak memungkinkan.
Dengan turunnya kembali anggaran Rp380 miliar dari pusat, harapan masyarakat akan segera terealisasi. “Meski sudah 7 tahun tidak ada progres, kini harapan muncul lagi dengan adanya alokasi Rp60 miliar di APBD untuk pembebasan lahan,” ujarnya.
Proyek Fly Over Gedangan diyakini akan menjadi solusi permanen untuk mengurai kemacetan di jalur utama Sidoarjo–Surabaya sekaligus menjadi ikon baru pembangunan infrastruktur Kabupaten Sidoarjo. (Ali)
