Pemerintah

Pemerintah Gandeng Muslimat NU Cegah Stunting dengan Pola ABCDE

31
×

Pemerintah Gandeng Muslimat NU Cegah Stunting dengan Pola ABCDE

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Dalam upaya mempercepat penurunan stunting sebagai program prioritas nasional, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggandeng Muslimat Nahdlatul Ulama untuk menggelar Gerakan Cegah Stunting Bagi Muslimat NU, Kamis (13/11/2025) di Pendopo Delta Wibawa.

Sinergi ini dilakukan karena Muslimat NU dipandang memiliki posisi strategis dalam upaya pencegahan stunting. Sebagai organisasi perempuan berbasis komunitas, Muslimat NU dinilai mampu menjadi motor penggerak dalam menyosialisasikan pemantauan tumbuh kembang anak, penguatan pola asuh keluarga, serta penerapan prinsip ABCDE dalam pencegahan stunting.

Kegiatan ini diikuti 265 kader Muslimat NU dari seluruh cabang se-Kabupaten Sidoarjo. Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes.

Dalam sambutannya, dr. Lakhsmie menegaskan bahwa stunting merupakan isu kesehatan yang mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat hingga daerah.
“Stunting bukan sekadar soal tinggi badan anak yang pendek, tetapi dampaknya jauh lebih besar, mulai dari perkembangan otak, kecerdasan, hingga produktivitas anak di masa depan,” jelasnya.

Ia menambahkan, anak yang mengalami stunting lebih rentan sakit dan kesulitan bersaing, sehingga berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang.

Berdasarkan hasil SKI dan SSGI 2023–2024, prevalensi stunting di Kabupaten Sidoarjo meningkat dari 8,4% menjadi 10,6%. Menurutnya, penyebab terbesar berasal dari pola asuh orang tua.

“Di Kabupaten Sidoarjo, pencegahan stunting menjadi prioritas utama. Banyak program telah berjalan—mulai peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyediaan makanan tambahan bergizi, perbaikan sanitasi, hingga edukasi masyarakat. Namun program-program ini tidak akan optimal tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat,” paparnya.

Ia menekankan, Muslimat NU memiliki jaringan kuat hingga tingkat desa dan berinteraksi langsung dengan keluarga, ibu hamil, balita, dan calon pengantin. Karena itu, Muslimat NU memiliki peran strategis sebagai penggerak edukasi dan teladan pola hidup sehat.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Muslimat NU Kabupaten Sidoarjo yang terus bergerak mendampingi masyarakat dan menjadi mitra pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Muslimat bukan hanya organisasi keagamaan, tetapi juga agen perubahan sosial yang nyata,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Lakhsmie memperkenalkan prinsip ABCDE pencegahan stunting:

AAktif minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil
BBumil rutin periksa kehamilan minimal 6 kali ke fasilitas kesehatan
CCukupi konsumsi protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi
DDatang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang anak
EEksklusif ASI 6 bulan, dilanjutkan hingga 2 tahun, serta berikan MP-ASI yang tepat

“Dengan kedekatan Muslimat NU terhadap masyarakat, pesan-pesan penting ini dapat sampai ke setiap rumah tangga. Saya percaya Muslimat NU mampu menjadi garda terdepan dalam mengedukasi ibu-ibu muda dan mendampingi kader posyandu, sehingga angka stunting dapat turun dan terwujud generasi Sidoarjo yang sehat dan cerdas,” pungkasnya.

Sebagai rangkaian acara, digelar pula diskusi panel dengan narasumber:

  • Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H. Abdillah Nasih, S.M.,

  • dr. Muji Retnaning Rini, Sp.A., M.Kes (RS Siti Hajar),

  • dr. Erly Mawar,

  • serta perwakilan PC Muslimat NU.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *