PASURUAN, eksklusif.co.id — Satreskrim Polres Pasuruan melalui Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pesantren Ramah Anak di Pondok Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) Bangil, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polres Pasuruan dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak (KLA) serta memastikan lingkungan pesantren yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan bagi seluruh santri.
Dimulai pukul 09.00 WIB, kegiatan tersebut dihadiri Kepala UPTD PPA M. Hidayatu Laili; Psikolog Klinis dan Forensik Konsultan PPA Jawa Timur Riza Wahyuni; Kasubnit PPA Polres Pasuruan Aiptu M. Nidhom; jajaran anggota PPA; UPTD PPA; Dinas P3AP2KB; para ustaz–ustazah; serta ratusan santri Ponpes PERSIS Bangil.
Dalam sosialisasi tersebut, tim Satreskrim memberikan edukasi mengenai pencegahan perundungan (bullying) kepada 130 santri putra dan 250 santri putri. Materi difokuskan pada pengenalan bentuk-bentuk perundungan, dampak psikologis yang ditimbulkan, serta langkah-langkah praktis pencegahannya di lingkungan pesantren.
Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Iriawan menegaskan bahwa Polres Pasuruan berkomitmen menciptakan ruang pendidikan yang benar-benar aman bagi anak.
“Pesantren harus menjadi tempat yang nyaman bagi para santri. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun. Kami hadir untuk memastikan edukasi tentang pencegahan perundungan sampai kepada para santri,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adimas Firmansyah menambahkan bahwa pihaknya siap mendampingi pengelola pesantren dalam upaya membangun lingkungan ramah anak.
“Kami memberikan pemahaman kepada para santri agar berani bersuara dan tidak ragu melapor bila mengalami atau melihat perundungan. Pencegahan harus dimulai dari kesadaran bersama,” ungkapnya.
Kegiatan berjalan aman, tertib, dan mendapatkan respons positif dari seluruh peserta. Dengan adanya sosialisasi ini, pesantren diharapkan semakin mampu memperkuat sistem perlindungan anak serta mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
muis












