Sidoarjo, eksklusif.co.id – SMPIT Insan Kamil Bekali Kepemimpinan Siswanya Melalui Program LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), sehingga saat ini dinilai masaih relefan untuk membekali kepemimpinan bagi peserta didik.
Seperti yang telah dilakukan SMP Islam Terpadu Insan Kamil, Sekardangan, Sidoarjo pada 31 Oktober-2 Nopember 2024 di Trawas Mojokerto. Dengan mengangkat tema ‘Pemimpin Muda, Berakhlak Mulia’ diikuti kelas 8 sebanyak 132 siswa.
LDKS tahun ini bertujuan untuk membekali siswa dengan jiwa kepemimpinan, kekuatan fisik dan mental, serta terampil dalam berorganisasi.
Melalui rangkaian kegiatan yang menantang dan inspiratif, seluruh peserta diajak untuk menggali potensi diri, mengembangkan karakter, serta memahami pentingnya kerja sama tim.
Kepala SMPIT Insan Kamil Fathur Rohman, S.Pd.I Gr memberikan arahan kepada peserta bahwa pentingnya di setiap kalian menginternalisasikan setiap kegiatan yang di alami.
“Dalam hal ini merupakan salah satu upaya sekolah menempa jiwa dan mental kalian, agar menjadi pemimpin yang kuat fisiknya dan berakhlak mulia perilakunya,” kata dalam arahannya.
“Jadi, selama LDKS, peserta mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang khusus untuk mengembangkan soft skills kepemimpinan dan pengembangan karakter,” terang Fathur Rohman.
Kegiatannya meliputi, mengikuti giat terjal longmarch dengan tujuan membangun kebersamaan dan mengajarkan karakter disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan.
Dilatih untuk meningkatkan kepercayaan diri, kerja sama tim, dan kemampuan problem-solving melalui permainan edukatif (outbound) yang menantang.
Jurit malam untuk mengasah kemandirian dan percaya diri dalam menghadapi tantangan di malam hari serta mengasah kemampuan kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam situasi yang tidak terduga.
Hari kedua, para peserta turut mendemostrasikan proyek service as actition berupa produk tempat sampah edukatif, plangisasi, dan posterisasi di sekitar bumi perkemahan.
Hal ini dilakukan secara gotong royong untuk mengasah kesadaran pentingnya peduli terhadap lingkungan sebagaimana bunyi projek penguatan pelajar pancasila (P5) Kurikulum Merdeka.
Malamnya, para peserta putri menyemarakkan giat pentas seni dengan menampilkan musikalisasi drama, musik dance, puisi guna menyiratkan ekspresi kreativitas dan pengembangan bakat.
Sementara peserta putra, melakukan giat perang panji untuk mengasah rasa kepemilikan, melindungi kelompoknya dari gangguan marabahaya. Diakhiri dengan refleksi api unggun. Peserta berkumpul untuk berbagi pengalaman, cerita, dan pemikiran setelah berlangsungnya seluruh kegiatan.
Pada hari terakhir, para peserta menyusuri sungai menuju waterfall. Hal ini sebagai bentuk petualangan dalam menggapai garis kemenangan sekaligus bertanda bahwa segala kegiatan sudah usai dilaksanakan.
Keenan salah satu peserta putra, mengungkapkan kesan positifnya.
“Kegiatan LDKS ini sangat bermanfaat bagi saya untuk mengembangkan diri sebagai seorang pemimpin yang kuat dan berakhlak sebagaimana ditempa jiwa dan mental saya di sini.”
“Selain menantang, kegiatan LDKS ini memberikan pesan dan kenangan yang takkan saya dan peserta lain lupakan,” Salsabila imbuhnya. (Ali)