Purwakarta, eksklusif.co.id – Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 dan Jambore Kader Tahun 2024, digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, di Alun-alun Kian Santang, Taman Pasanggrahan Padjadjaran Purwakarta, Rabu, (4/12/2024).
Nampak beragam acara, pemberian penghargaan kepada puskesmas, rumah sakit, kader dan lounching delapan (8) puskesmas Integrasi Layanan Primer (ILP) diantaranya, Puskesmas Bojong, Sukatani, Pasawahan, Cibatu, Plered, Purwakarta, Jatiluhur dan Puskesmas Munjuljaya.
Hadir Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta, Benni Irwan, Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta Norman Nugraha, para kepala perangkat daerah, Pj Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Purwakarta, Direktur rumah sakit, Klinik, Puskesmas dan Pimpinan organisasi profesi kesehatan hingga para kader.
Dalam kesempatan ini Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan menyampaikan, peluncuran Puskesmas ILP ini momentum penting dalam upaya pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan primer bagi seluruh masyarakat.
“Puskesmas ILP merupakan wujud nyata komitmen pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam menerapkan pendekatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berbasis masyarakat,”ungkap Benni.
Konsep ILP sendiri mengusung pendekatan yang holistik, di mana pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada upaya promotif dan preventif,” kata Pj. Bupati.
Dengan integrasi berbagai layanan kesehatan, diharapkan puskesmas ILP dapat menjadi pusat kesehatan masyarakat yang komprehensif, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan, mulai dari pemeriksaan kesehatan rutin hingga pengobatan penyakit.
“Puskesmas ILP ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi merupakan simbol komitmen kami dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Dengan integrasi layanan ini, kami berharap dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten purwakarta secara signifikan,” jelas Pj.
Puskesmas Integrasi Layanan Primer (ILP) ini menandai komitmen kita untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat.
“Keberhasilan program ILP ini tidak dapat terwujud tanpa dukungan aktif dari seluruh lapisan masyarakat,”ucap PJ.
Benni Irwan apresiasi kepada jajaran Dinas Kesehatan dan semua pihak yang terkait atas capaian yang telah diraih.
Keberhasilan bidang kesehatan yang kita rasakan diantaranya capaian Universal Health Coverage (UHC) dan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan berada dalam kategori baik.
Penurunan angka kematian ibu dan yang baru-baru ini Kabupaten Purwakarta menerima penghargaan sebagai salah satu kabupaten akseleratif progresif dalam penurunan stunting.
“Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih. Prestasi ini merupakan hasil dari komitmen pemerintah dan seluruh stakeholder dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Pj Bupati tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Norman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus membenahi sektor kesehatan guna menciptakan kualitas pelayanan yang maksimal bagi masyarakatnya. Salah satunya melalui pelayanan yang diberikan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Beragam cara terus ditingkatkan guna mencapai tujuan, salah satunya melalui program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang digagas Dinas Kesehatan tersebut. Menurut Sekda, sejauh ini sektor kesehatan menjadi salah satu fokus pembangunan di Purwakarta, penataan sisi kelengkapan fasilitas termasuk sisi pelayanannya.
“Kami terus melakukan penataan untuk memaksimalkan peran puskesmas. Salah satunya, dengan menghadirkan program Integrasi Layanan Primer (ILP),” kata Norman.
Sejauh ini, pemerintah daerah terus mendukung peningkatan kualitas pelayanan dan pelaksanaan program-program kesehatan bagi masyarakat, sementara, ada 8 dari 20 Puskesmas mengusung konsep ILP,” jelasnya.
Konsep Puskesmas ILP diantara pelayanannya, mengusung pendekatan yang holistik. Pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada pengobatan, ada upaya promotif dan preventif,’ ucapnya.
“Integrasi berbagai layanan kesehatan di Puskesmas ILP dapat menjadi pusat kesehatan yang komprehensif. Masyarakat bisa dengan mudah mendapat pelayanan yang dibutuhkan, baik untuk pemeriksaan kesehatan rutin maupun pengobatan,” harap Norman.
Puskesmas ILP salah satu bentuk komitmen jajaran pemerintahan Purwakarta, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mudah diakses oleh masyarakat.
Sekda termuda di Indonesia itu, apresiasi terkhusus kepada jajaran Dinas Kesehatan setempat. Keberhasilan program ILP hanya akan terwujud dengan dukungan aktif dari seluruh pihak.
“Kami mengajak masyarakat, turut andil menjaga dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Puskesmas ILP bisa menjadi pusat kesehatan yang hidup dan berkelanjutan,” harapnya.
Sekda Norman menyampaikan beberapa prestasi yang diraih Pemkab Purwakarta di sektor Kesehatan dalam kesempatan ini, seperti capaian Universal Health Coverage (UHC) yang saat ini 98,05 persen warga Kabupaten Purwakarta bisa tercover asuransi kesehatan, ini bukti telah melebihi targer UHC.
Jaminan Kesehatan Semesta UHC ini, konsep pembangunan kesehatan global, bertujuan memastikan setiap orang memiliki akses pelayanan kesehatan yang adil, bermutu dan komprehensif tanpa hambatan finansial, setiap orang yang membutuhkan akan mendapatkan pelayanan kesehatan, bukan hanya mereka yang mampu membayar, dalam UHC ada tujuan untuk memastikan kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan terus meningkat bagi peserta.
Kini, Purwakarta dinobatkan sebagai daerah yang memiliki standar pelayanan minimal bidang kesehatan, dengan kategori tuntas utama. Selain itu, Purwakarta menerima penghargaan sebagai salah satu Kabupaten akseleratif progresif dalam penurunan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan, memperjelas konsep Puskesam ILP tersebut, yang merupakan bagian dari transformasi sektor kesehatan.
Menurut Deni, 6 transformasi yang ditemukan oleh Kementerian yaitu Integrasi layanan primer. Integrasi pelayanan dasar yang ada di masyarakat terutama di Puskesmas melalui jejaring klaster-klaster, baik klaster management, klaster ibu dan anak, klaster P2P atau penyakit menular dan tidak menular, serta klaster lintas sektor.
“Hal itu bagian yang harus diintegrasikan oleh teman-teman Puskesmas jejaring dibawahnya, sehingga pelayanan semakin meningkat cepat dan efisien,” ucapnya.
Peningkatan pelayanan kesehatan akan terus dilakukan jajaran petugas kesehatan, mengingat, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan. Di antaranya, mendorong meningkatkan skill para kader kesehatan.
“Target kami kedepan diantanya, mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,” jelas dr.Deni.
Kepala Dinkes tersebut mengakui, saat ini Kabupaten Purwakarta masih memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam kompetensi di bidang kesehatan. Sehingga perlu peningkatan keterampilan para kader kesehatan.
Dari Sebanyak 5.265 kader kesehatan di Purwakarta, baru 23 persennya saja yang telah memiliki keterampilan dasar. Ini menjadi indikator bahwa kita perlu meningkatkan kapasitas SDM para kader-kader tersebut,” ungkapnya.
“Melalui pelatihan berkelanjutan Kami targetkan di 2024 ini 30 persen kader sudah mendapat pelatihan, sisanya akan dilanjutkan di 2025 mendatang,” pungkas dr. Deni Darmawan. (Laela)