Pemerintah

Tekan AKI, AKB, dan Stunting, Bupati Subandi Naikkan Honor Kader Kesehatan 100 Persen

63
×

Tekan AKI, AKB, dan Stunting, Bupati Subandi Naikkan Honor Kader Kesehatan 100 Persen

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta prevalensi stunting di Kabupaten Sidoarjo, Bupati Subandi mengambil langkah strategis dengan menaikkan honor kader kesehatan sebesar 100 persen.

Langkah ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo atas dedikasi para kader kesehatan yang menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan di tingkat desa.

“Kader kesehatan hadir langsung di tengah masyarakat, mulai dari memberikan edukasi, pendampingan, hingga tindakan awal. Maka dari itu, untuk meningkatkan semangat dan kesejahteraan mereka, honor kader kami naikkan dari Rp50.000 menjadi Rp100.000 per bulan,” ujar Subandi saat membuka kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (7/8/2025).

Bupati Subandi juga menekankan pentingnya peran kader dalam menyukseskan program Germas di Sidoarjo, mulai dari edukasi pola hidup bersih dan sehat, ajakan konsumsi buah dan sayur, pemeriksaan kesehatan rutin, hingga kampanye antirokok dan alkohol.

Selain peningkatan honor, Pemkab Sidoarjo juga memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi seluruh kader posyandu.

“Kita juga melibatkan semua pihak lintas sektor agar Germas ini berjalan maksimal. Tidak hanya sebatas edukasi hidup sehat, tetapi juga pelayanan kesehatan yang terus kita tingkatkan, termasuk mengejar cakupan Universal Health Coverage (UHC) dari 78 persen menjadi 98 persen. Harapannya, warga cukup menunjukkan KTP saja saat berobat,” tegas Subandi.

Kegiatan Germas kali ini diikuti oleh 150 kader kesehatan dan petugas puskesmas dari berbagai desa dan kelurahan. Dengan mengusung tema “Kader Tangguh untuk Ibu dan Balita Sehat”, para peserta mendapatkan pelatihan serta pembekalan teknis untuk menangani berbagai persoalan kesehatan di masyarakat, mulai dari pemantauan ibu hamil, balita, penanganan gizi buruk, hingga penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmi Herawati Yuwantina, menyampaikan bahwa peningkatan honorarium dan kapasitas kader sangat penting dalam menurunkan AKI, AKB, dan prevalensi stunting secara berkelanjutan.

“Honor yang naik ini memang menjadi motivasi. Namun lebih dari itu, keterampilan teknis yang diberikan juga sangat penting agar kader siap menghadapi tantangan kesehatan di lingkungan masing-masing,” ungkap dr. Lakhsmi.

Data Dinas Kesehatan mencatat, AKI di Sidoarjo meningkat dari 46,12 menjadi 82,56 per 100.000 kelahiran hidup pada 2024. Sementara itu, AKB juga naik dari 3,15 menjadi 5,9 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun prevalensi stunting balita berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 tercatat sebesar 8,4 persen.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *