kepolisian

Kopri PMII Surabaya, LBH, Polrestabes dan DP3APPKB Luncurkan Program “Safeline” untuk Perlindungan Perempuan dan Anak

24
×

Kopri PMII Surabaya, LBH, Polrestabes dan DP3APPKB Luncurkan Program “Safeline” untuk Perlindungan Perempuan dan Anak

Sebarkan artikel ini

Surabaya, eksklusif.co.id Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) bersama LBH PC PMII Surabaya, Satreskrim Polrestabes Surabaya, dan DP3APPKB Kota Surabaya meluncurkan program “Safeline” di Aula M. Yasin Polrestabes Surabaya. Program ini mengusung tema “Menguatkan Perlindungan, Menyuarakan Keadilan” sebagai upaya bersama menciptakan kota yang aman bagi perempuan dan anak.

Ketua Kopri Surabaya, Nur Lailatul Fitria, S.H., M.M., menyampaikan bahwa Safeline diharapkan dapat menghadirkan dukungan di berbagai sektor.

“Peluncuran Kopri Safeline ini diharapkan mampu memberikan support kepada semua pihak untuk membangun kota yang aman terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.

Direktur LBH PMII Surabaya, Taufikur Rohman, S.H., M.M., menambahkan pentingnya sinergi antara Pemkot, aparat penegak hukum, dan organisasi masyarakat.

“Melalui Kopri Safeline, kita berharap ada advokasi konkret untuk membangun harmoni dan melindungi kepentingan hukum semua pihak,” katanya.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP dr. Edy Herwiyanto, S.H., M.H., M.Kn., juga menyambut baik inisiatif ini.

“Kami menyambut baik niat baik dari mahasiswa, khususnya PMII Surabaya, untuk mendukung aparat penegak hukum dalam mengentaskan kekerasan seksual,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Dra. Ida Widayati, M.M., menegaskan pentingnya kolaborasi.

“Kita bersyukur ada kepedulian dari PMII Surabaya untuk membantu pemerintah memaksimalkan program Surabaya ramah perempuan dan anak,” tuturnya.

Selain peluncuran Safeline, Unit PPA Polrestabes Surabaya juga meresmikan Tim Reaksi Cepat dengan unit mobil layanan khusus guna mempercepat penanganan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Melalui sinergi Kopri Safeline dan Tim Reaksi Cepat ini, diharapkan perlindungan dan pelayanan bagi korban kekerasan seksual di Surabaya dapat berjalan lebih cepat, terintegrasi, dan efektif, (muis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *