Pemerintah

Bupati Subandi Apresiasi Investor, Realisasi Investasi Sidoarjo TW III/2025 Capai Rp 14,086 Triliun

15
×

Bupati Subandi Apresiasi Investor, Realisasi Investasi Sidoarjo TW III/2025 Capai Rp 14,086 Triliun

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Bupati Sidoarjo H. Subandi, S.H., M.Kn memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh investor dan pelaku usaha yang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi Kabupaten Sidoarjo. Apresiasi tersebut disampaikan langsung saat membuka kegiatan Sidoarjo Business Forum 2025, yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko. Kegiatan berlangsung di Pendopo Delta Wibawa pada Rabu (26/11/2025), dan dihadiri pelaku usaha, pengelola kawasan industri, perwakilan perusahaan PMA–PMDN, jajaran OPD, akademisi, serta mitra strategis pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa investasi merupakan motor penggerak utama bagi perekonomian daerah, terutama di tengah persaingan global yang terus berubah. Menurutnya, Kabupaten Sidoarjo memiliki keunggulan geografis dan infrastruktur yang membuatnya lebih kompetitif dibanding daerah lain di Jawa Timur maupun kawasan Indonesia bagian tengah.

Sidoarjo berada di jantung aktivitas ekonomi Jawa Timur. Lokasinya yang sangat strategis—berdekatan dengan Kota Surabaya, Bandara Internasional Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, serta terhubung langsung dengan ruas Tol Trans Jawa—membuat Sidoarjo tumbuh sebagai simpul industri, logistik, dan perdagangan modern. Konstelasi geografis tersebut menjadikan Sidoarjo sebagai magnet bagi investor domestik maupun internasional.

“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2024 mencapai 5,54 persen, menempatkan Sidoarjo sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik ketiga se-Jawa Timur. Capaian ini berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi maupun nasional. Keberhasilan ini tidak lepas dari kepercayaan investor yang terus memilih Sidoarjo sebagai lokasi tumbuh dan memperluas usahanya,” ujar Bupati Subandi.

Apresiasi kepada Kontributor Investasi Terbesar

Sebagai bentuk penghargaan kepada dunia usaha, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyerahkan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang memberikan kontribusi investasi terbesar sepanjang tahun 2024. Penghargaan ini diharapkan menjadi penyemangat agar pelaku usaha terus memperluas kegiatan ekonominya di Sidoarjo.

Untuk kategori Penanaman Modal Asing (PMA), penerima penghargaan adalah:

PT New Asia International – Rp 1,6 triliun

PT Filtrona Manufacturing Indonesia – Rp 877 miliar

PT Java Pacific – Rp 305 miliar

Sedangkan untuk kategori Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), penghargaan diberikan kepada:

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk – Rp 1,6 triliun

PT Citilink Indonesia – Rp 1,48 triliun

PT Maspion – Rp 618 miliar

Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan apresiasi kepada perusahaan dengan kontribusi tertinggi dalam pembayaran retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) tahun 2024, yaitu PT Tumerus Jaya Propertindo, PT Surya Multi Cemerlang, dan PT Fastmanajemen Properti. Sementara itu, lima pengelola kawasan industri yang dinilai berperan penting dalam menggerakkan aktivitas industri daerah turut menerima penghargaan, yakni SIER, Safe N Lock, SiRIE, Central Industrial Park, dan Kawasan Industri Sidoarjo.

Komitmen Pemerintah Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Subandi menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk terus memperbaiki dan memperkuat iklim investasi. Hal ini dilakukan melalui percepatan layanan perizinan berbasis digital, penguatan infrastruktur publik, peningkatan kualitas birokrasi, serta pemberian kepastian hukum bagi pelaku usaha.

“Kami ingin memastikan Sidoarjo tidak hanya berdaya saing secara regional, tetapi juga menjadi wilayah yang ramah investasi, modern, dan berkelanjutan. Pada akhirnya, seluruh pembangunan ini harus memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga berkomitmen mengawal implementasi PP Nomor 28 Tahun 2025, yang mengatur tata kelola perizinan berbasis risiko. Subandi menilai regulasi tersebut akan mempercepat proses perizinan dan memberikan kepastian bagi pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Realisasi Investasi Capai Rp 14,086 Triliun

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sidoarjo, Ridho Prasetyo, memaparkan capaian investasi tahun 2024–2025 sebagai bagian dari evaluasi penyelenggaraan perizinan berusaha.

Ridho menyampaikan bahwa realisasi investasi Kabupaten Sidoarjo pada 2024 mencapai Rp 17,046 triliun, menjadikan Sidoarjo sebagai daerah dengan realisasi investasi terbesar ketiga di Jawa Timur.

Untuk tahun 2025, target investasi ditetapkan berada pada kisaran Rp 12,12 hingga Rp 18 triliun, sesuai Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, serta target Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hingga Triwulan III Tahun 2025, realisasi investasi Sidoarjo telah mencapai Rp 14,086 triliun, menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan menandakan tetap kuatnya minat investor terhadap Sidoarjo.

Rincian realisasi investasi tahun 2025 adalah sebagai berikut:

Triwulan I: Rp 6,249 triliun

Triwulan II: Rp 4,157 triliun

Triwulan III: Rp 3,679 triliun

Selain nilai investasi, jumlah unit usaha yang beroperasi pada 2025 mencapai 13.648 unit, dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 24.811 orang.

Sektor dengan unit usaha terbanyak adalah Perdagangan dan Reparasi dengan 5.480 unit, disusul sektor Konstruksi, Jasa Lainnya, Industri Makanan, serta Transportasi–Gudang–Telekomunikasi.

Sementara itu, sektor dengan nilai investasi terbesar adalah Industri Logam Dasar, dengan realisasi mencapai Rp 2,6 triliun. Dominasi sektor industri manufaktur ini menegaskan posisi Sidoarjo sebagai salah satu pusat industri utama di Jawa Timur.

Tantangan dan Strategi Peningkatan Investasi

Dalam paparannya, Ridho juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi pemerintah daerah, di antaranya:

Persaingan antarwilayah dalam menarik investasi

Keterbatasan lahan industri yang semakin menyempit

Masih adanya pelaku usaha yang belum patuh menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

Meski demikian, Ridho optimistis bahwa tantangan tersebut dapat diatasi melalui sinergi antarperangkat daerah, pemanfaatan teknologi informasi, peningkatan kapasitas SDM, dan penegakan regulasi secara konsisten.

“DPMPTSP bersama perangkat daerah teknis terus berkomitmen memberikan layanan cepat, mudah, pasti, dan ramah investasi. Kami ingin memastikan Sidoarjo tetap menjadi tujuan utama investasi di Jawa Timur,” tutup Ridho.

(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *