Berita Terkini

Warga Mendatangi Balai Desa Sidokerto, Tuntut Kades Mundur dari Jabatan 

644
×

Warga Mendatangi Balai Desa Sidokerto, Tuntut Kades Mundur dari Jabatan 

Share this article
Keterangan Foto: Warga Mendatangi Balai Desa Sidokerto, Tuntut Kades Mundur dari Jabatan 

Sidoarjo, eksklusif.co.id – Memang sudah ada dari sejumlah warga Desa Sidokerto Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo yang tergabung dalam Forum Peduli Sidokerto (FPS) mendatangi Balai Desa Sidokerto.

Kalau kita lihat bahwa kedatangan warga ini tidak lain adalah menuntut Kepala Desa Sidokerto, Ali Nasikin mundur dari jabatannya. Kamis (12/12/2024).

Dari Para emak – emak berduyun – duyun menuju Balai Desa Sidokerto sambil membawa poster sederhana yang bertuliskan antara lain : “Amankan Aset Desa Sidokerto”, “Usut Tuntas dan Proses Hukum Semua Pelaku dan Kroni – Kroninya”, “Ali Nasikin Harus Turun Dari Kades”, “Tuntaskan Dana Desa Demi Masyarakat Sidokerto”, “Rakyat Sengsara Kades Hura – Hura”, “Gue Tunjukin Kades Tak Punya Malu Siap Dijemput KPK.”

Tindakan warga ini dipicu oleh ketidak puasan atas perilaku kepada desa yang diduga melakukan penyelewengan berupa korupsi dan penjualan aset desa.

Selain itu juga adanya dugaan kepemilikan harta yang tidak wajar oleh kepala Desa Sidokerto. Tentunya hal ini mengusik rasa keprihatinan warga Desa Sidokerto Kecamatan Buduran.

Dari pantauan dilapangan Forum Peduli Masyarakat Desa Sidokerto dalam aksinya menuntut :

1. Bebaskan masyarakat Sidokerto dari praktik korupsi, kolusi dan Nepotisme.

2. Berhentikan/mundur/turunkan kades Sidokerto dari jabatannya kepala Desa Sidokerto.

3. Kembalikan aset tanah desa Sidokerto yang telah dijual oleh Kades Sidokerto beserta Kroni – kroninya.

4. Proses dan tangkap segera Kades Sidokerto beserta kroni – kroninya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Dalam orasinya, dr. Rusdi Arif selaku warga dan sekaligus wakil Ketua Forum Peduli Sidokerto (FPS) yang berprofesi sebagai spesialis bedah menyampaikan bahwa kades Sidoarjo rumornya luar biasa asetnya diantaranya rumah ada 4 unit, mobil Pajero, Honda Jazz, punya vila di Batu, punya kebun di Trawas. Kami merasa terusik rasa keadilan kami sementara warga tidak diperhatikan dan kinerja di desa buruk.

“Belum lagi masalah – masalah yang muncul selama saya tinggal di Desa Sidokerto diantaranya Kasus Modin, Kasus Pasar, Kasus Fasum Pembuangan Sampah yang diatas namakan pribadi, Kasus PTSL warga disuruh bayar bervariasi mulai dari 2 jt hingga 4 jt,” ungkapnya.

Lanjut dr. Rusdi yang paling menyakitkan hati kita yakni penjualan tanah gogol gilir kepada pengembang, itulah yang memicu kami melakukan aksi pada pagi ini.

Tanah gogol hilir senilai 3 milyard ini merupakan aset negara dijual ke pengembang.

“Kalau kades punya hati nurani, punya rasa malu dan punya kehormatan tolong mundur dari jabatan Kades. Dokumen – dokumen semua disembunyikan dan semua rekadaya dan rekayasa dilakukan,” ungkapnya.

Dr. Rusdi menegaskan tuntutan kami pada hari ini yakni pertama Kades Sidokerto Ali Nasikin supaya mundur dari jabatan, kedua yakni membuka mata di dunia luar Desa Sidokerto bahwasanya di desa kami ini ada masalah yang proses hukumnya sering masuk angin (mandek). Kami mendorong proses legal yang berlangsung agar berjalan dengan lancar.

Bhabinkamtibmas, Babinsa dan petugas dari Kecamatan menjembatani konflik dengan menjemput paksa Kades Ali Nasikin secara kebetulan di rumahnya agar mau menemui warga yang sedang melakukan aksi damai. Namun bagaimana caranya dan upaya bahwa hal itu kok bisa dan tidak membuahkan hasil sama sekali

“Ketika dihubungi, Kades mengaku sedang ada kegiatan di luar. Tapi saat diminta datang ke kantor desa sambungan telepon tiba – tiba terputus,” ungkap Inwan selaku BPD Desa Sidokerto.

Selanjutnya saudara Inwan hari ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya karena Kades Sidokerto Ali Nasikin sehingga pada saat ini pukul 10.50 WIB tidak bisa hadir di Balai Desa Sidokerto.

Untuk kehadiran Kades Sidokerto pada hari ini di Balai Desa Sidokerto kami belum mendapatkan konfirmasi. Dengan tidak kehadiran Kades di Balai desa ini monggo kita saling berkoordinasi yang baik yang dimulai dengan Bapak Kapolsek, Bapak Danramil maupun perwakilan dari Bapak Camat untuk mendapatkan petunjuk – petunjuk.

Akan tetapi bahwa Kami sangat apresiasi dengan apa yang dilakukan oleh warga Desa Sidokerto pada hari ini karena hal ini merupakan bagian aksi-aksi yang dilakukan oleh warga dan masyarakat Sidokerto terkait dugaan penjualan aset yang ada di Desa Sidokerto.

Masih di tempat yang sama , Ketua Forum Peduli Sidokerto (FPS) Gatot menyampaikan hari ini Kami melakukan aksi damai di balai Desa Sidokerto bersama warga Desa Sidokerto di bawah naungan FPS, karena dipicunya beberapa masalah di Desa Sidokerto yang tidak kunjung selesai.

Beberapa masalah yang terjadi di Desa Sidokerto diantaranya adanya TPST yang dibuat sertifikat kok malah diatas namakan pribadi Ali Nasikin.

“Kami sangat dibodohi oleh Ali Nasikin selaku Kades Desa Sidokerto dikarenakan dengan masa jabatan beberapa tahun kekayaannya sudah melebihi batas,” ungkapnya.

Lanjut Gatot kami dari warga berharap aset desa kembali dan tolong kehadiran kami di balai desa ini dijawab. Aksi damai warga Desa Sidokerto diakhiri dengan penyegelan kantor Kepala Desa Sidokerto Ali Nasikin, kalau dilihat bahwa ada pemasangan banner di pintu gerbang Griyo Sono Indah.

Namun hal ini tidak berhasil dilakukan karena di hadang oleh warga setempat dan bagi pengembang sampai ke perumahan yang masuk di desa Sidokerto Buduran.” tegasnya.(Ali)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *